SURABAYA, KOMPAS.com - SF (21), seorang asisten rumah tangga (ART) di Surabaya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembuangan bayi.
SF sengaja membuang bayi yang baru keluar dari rahimnya karena takut diketahui majikannya bahwa dia memiliki seorang bayi.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKP Wardi Waluyo mengatakan, rasa sakit di bagian perut SF mulai terasa sejak Jumat (26/8/2022) malam.
Baca juga: Takut Ketahuan Majikan, Alasan ART Surabaya Buang Bayi di Atap Rumah
"Tersangka merasa perutnya sakit, seperti akan buang air tapi tidak bisa," katanya dikonfirmasi Rabu (31/8/2022).
Lalu, pada Sabtu (27/8/2022) pagi, SF naik ke lantai 3 rumah majikan untuk mencuci pakaian. Saat itu, dia kembali merasakan perutnya sakit.
"Dengan posisi jongkok, dia mengejan dan mengeluarkan seorang bayi perempuan," terangnya.
Baca juga: Takut Ketahuan Majikan, Alasan ART Surabaya Buang Bayi di Atap Rumah
Karena panik, SF mencari tempat aman untuk membuang bayi yang masih berdarah dengan plasenta masih menempel itu dengan melompat pagar dan genting, lalu meletakkan bayinya di atap dekat dengan saluran air.
"Setelah itu SF kembali turun dan bekerja seperti biasa di lantai bawah, seperti tidak terjadi apa-apa," ujar Wardi.
Setelah itu, SF mendengar tangisan bayinya, namun dia pura-pura tidak tahu dan pura-pura penasaran seperti ART lainnya di rumah tersebut.
Warga yang juga mendengar suara tangisan bayi mencoba menelusuri sumber tangisan tersebut. Saat ditemukan, bayi masih berlumuran darah kering dengan plasenta masih menempel di tubuh. Bayi itu lalu dievakuasi oleh tim puskesmas lalu dirawat di RSUD Soewandhie Surabaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.