Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Muda di Surabaya Buang Bayi di Atap Rumah Majikan, Takut Ketahuan Hamil di Luar Penikahan

Kompas.com - 01/09/2022, 11:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SF (21), seorang asisten rumah tangga di Jalan Dharmahusada Indah Utara, Surabaya, Jawa Timur diamankan polisi karena membuang bayinya sendiri di atas rumah majikannya.

Perempuan asal Nusa Tenggara Timur itu mengaku tega melakukan hal tersebut karena takut kepada majikannya jika tahu ia melahirkan bayi.

Menurut SF bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan sang pacar.

SF melahirkan bayi perempuannya  tanpa bantuan siapa pun pada  Sabtu (28/8/2022).

Baca juga: Ibu di Surabaya Buang Bayi di Atap Rumah, Polisi Masih Selidiki Motifnya

Setelah melahirkan, SF yang sedanag berada di lantai 3 rumah majikanna menaruh bayi perempuannya di atap rumah.

Sehari setelahnya, ART lain di rumah tersebut tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi. Saat ditelusuri, ia menemukan bayi tergeletak di atas atap.

Saat ditemukan, kondisi bayi masih berlumuran darah kering dengan plasenta masih menempel.

ART tersebut lantas melapor kepada sang majikan yang diteruskan ke BPBD Kota Surabaya dan Polsek Mulyorejo.

Baca juga: Kronologi ART Buang Bayinya di Atap Rumah, Pura-pura Penasaran hingga Takut Dipecat Majikan

Bayi alami dehedrasi berat

Plt BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun membenarkan penemuan bayi uang memiliki panjang tubuh 46 cm itu.

Dirinya menjelaskan, bayi langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Bayi dilaporkan mengalami dehidrasi berat, hipotermia, dan sesak nafas ringan.

"Bayi perempuan yang diperkirakan berusai 2 hari itu, telah dirawat di IGD RSUD dr Soewandhi Surabaya," kata dia pada Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Takut Ketahuan Majikan, Alasan ART Surabaya Buang Bayi di Atap Rumah

Kini kondisi bayi sudah membaik dan berencana akan diserahkan kepada keluarga SF di NTT.

Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan ibu kandung bayi tidak lama setelah kejadian. Ia tercatat sebagai warga Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

SF juga sudah mengaku bayi di atas atap rumah majikannya adalah anak kandungnya. Bayi hasil hubungan di luar nikah antara SF dan sang pacar yang berada di NTT.

"Ia mengaku berhubungan dengan sang pacar pada November tahun lalu. Kami masih belum tau yang bersangkutan sudah menikah atau belum," ucap Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Wardi Waluyo.

SF mengaku mengalami sakit di bagian perutnya sejak Jumat (26/8/2022) malam.

"Tersangka merasa perutnya sakit, seperti akan buang air tapi tidak bisa," kata dia.

Pada Sabtu (27/8/2022) pagi, SF naik ke lantai 3 rumah majikannya untuk mencuci pakaian. Saat itu ia kembali merasakan sakit perut. Dalam posisi mengejan, ia mengeluarkan bayi perempuan.

Karena panik, SF mencari tempat aman untuk membuang bayi yang masih berdarah dengan plasenta masih menempel itu dengan melompat pagar dan genting, lalu meletakkan bayinya di atap dekat dengan saluran air.

"Setelah itu SF kembali turun dan bekerja seperti biasa di lantai bawah, seperti tidak terjadi apa-apa," ujar Wardi.

Baca juga: Bayi Perempuan Sedang Menangis Ditemukan di Atap Rumah Warga Surabaya

Wardi juga mengatakan alasan SF membuang bayinya di atas rumah.

"Alasan SF takut diketahui majikannya, karena itu bayinya dibuang di atap rumah," kata Wardi.

SF saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dia dijerat pasal 44 ayat 2 UU RI No 23 Tahun 2004 tentang PKDRT dan atau Pasal 80 ayat 2 UU RI No 35 Th 2014 ttg perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 306 KUHP.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Pythag Kurniati, Andi Hartik), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com