Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ada 17 Perangkat Reog Ponorogo, dari Barongan hingga Jaranan

Kompas.com - 05/04/2022, 17:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Reog Ponorogo diusulkan menjadi warisan budaya tak benda (WBtB) atau intangible culture heritage (ICH) kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO.

Usulan tersebut disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada UNESCO dalam lokakarya pengusulan ICH UNESCO pada 15-16 Februari 2022 di Jakarta.

Kesenian reog tak bisa dipisahkan dari Kabupaten Ponorogo.

Bahkan Pemkab Ponorogo menggelontorkan uang Rp 90 miliar untuk membangun monumen reog raksasa setinggi 126 meter dan museum peradaban.

Baca juga: Tari Reog Ponorogo: Sejarah, Makna, Iringan, dan Properti

Monumen tersebut dibangun di sebuh bukit gamping di wilayah Kecamatan Sampung dengan luas 25 hektar dan ditargetkan rampun dalam waktu tiga tahun.

Monumen reog raksasa tersebut diharapkan menjadi pemikat bagi wisatawan domestik dan internasional datang ke Ponorogo.

“Museum itu tidak hanya memotret Ponorogo dari aspek budaya saja. Tetapi ada sejarahnya. Semisal reog sebenarnya siapa yang menciptakan. Dari mana asal usulnya dan apa ceritanya. Sampai pertanian, pendidikan hingga pondok modern. Intinya peradaban Ponorogo dari waktu ke waktu kami akan tatakan literasi di situ,” tutur Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Mengenal Sejarah Reog Ponorogo, Tarian Asal Jatim yang Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Ada 17 perangkat reog, simbol dari jumlah rakaat dalam shalat

Kesenian Reog Ponorogo yang dipertontonkan dalam Janadriyah Festival ke 33 di Arab Saudi.Dok. Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Ponorogo Kesenian Reog Ponorogo yang dipertontonkan dalam Janadriyah Festival ke 33 di Arab Saudi.
Dikutip dari buku Tentang Reyog Ponorogo yang ditulis Heri Wijayanto dan Rido Kurniati, dijelaskan kesenian reog lahir di tahun saka 900.

Kelahiran reog dilatarbelakangi dari kisah perjalanan Prabu Kelana Sewandana, Raja Kerajaan Bantarangin yang sedang mencari calon permaisuri.

Ia bersama prajurit berkuda dan patih yang setia Bujangganong akhirnya bertemu dengan Dewi Sanggalangit, yakni putri asal Kediri.

Namun Sang Putri menetapkan syarat agar Sang Prabu menciptakan kesenian yang baru. Sehingga lahirlah kesenian reog.

Baca juga: Ponorogo Bakal Punya Monumen Reog Raksasa Setinggi 126 Meter di Gunung Gamping

Bentuk reog yang sebenarnya adalah sebuah sindiran yang berarti sang raja (kepala harimau) sudah disetir atau sangat dipengaruhi oleh permaisurinya.

“Alur cerita pementasan Reyog yaitu Warok, kemudian Jatilan, Bujangganong, Kelana Sewandana, barulah Barongan atau Dhadak Merak di bagian akhir. Ketika salah satu unsur di atas sedang beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol," tulisnya dibuku.

Mereka menulis, jika ditotal jumlah perangkat kesenian reog ada 17 yang mengingatkan simbol shalat wajib bagi umat Islam dalam sehari yakni 17 rakaat.

Baca juga: Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Berikut perangkat reog ponorogo:

1. Barongan atau dhahak merak

Kesenian Reog Ponorogo asal Indonesia akan diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH) ke UNESCO.SHUTTERSTOCK/oki cahyo nugroho Kesenian Reog Ponorogo asal Indonesia akan diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH) ke UNESCO.
Dhadak merak adalah topeng yang digunakan dalam tarian reog. Ukuran panjangnya mencapai 2.25 meter dengan lebar 2,30 meter dengan berat mencapai 50 kg,

Jumlah dhahak merak yang digunakan hanya 1 dan perangkat ini paling dominan dalam kesenian.

Dhahak Merak terdiri dari caplokan (kepala harimau) yang tebuat dari kerangka kayu dhadap, bambu, rotan dan ditutup dengan kulit harimau.

Pada kerangka dari bambu dan rotan digunakan untuk menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak yang sedang mengembangkan bulunya dan mengigigit untaian manik-manik.

Baca juga: Kisah Budiono, Pria Mirip Jokowi yang Blusukan Mengajarkan Reog di Magetan

2. Topeng klono sewandono

Kelono Sewandono menggambarkan tentang sosok seorang raja muda yang tampan, gagah berani dari kerajaan Bantarangin (Ponorogo jaman dulu).

Ia memiliki pusaka sakti berbentuk pecut (cemethi) yang bernama Pecut Samandiman.

Bentuk Topeng Klono Sewandono, dilengkapi dengan mahkota yang terbuat dari kulit kerbau yang dipahat.

Sementera cemeti yang dibawa berbentuk tongkat lurus dari rotan yang hiasi jebug dari benang warna merah dan kuning. Jumlah topeng klono sewandono yang digunakan hanya 1 buah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com