KOMPAS.com - Kesenian Reog Ponorogo menjadi salah satu hasil budaya yang khas dari Jawa Timur yang belakanagan dikabarkan akan diajukan ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Melansir dari Tribunnews.com, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar pemerintah Ponorogo secepatnya mengusulkan Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH).
"Untuk Reog, Negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita," jelas Muhadjir.
Baca juga: Ponorogo Bakal Punya Monumen Reog Raksasa Setinggi 126 Meter di Gunung Gamping
Tari Reog Ponorogo adalah seni tari tradisional masyarakat Ponorogo yang juga dikenal dengan sebutan Barongan.
Tarian ini menampilkan singo barong, sosok dengan topeng macan berhias bulu merak dengan ukuran sangat besar dan ditarikan dengan gerakan yang meliuk-liuk.
Baca juga: Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Melansir dari Antara, kesenian Reog Ponorogo tercatat dalam prasasti Kerajaan Kanjuruhan dengan tanggal 760M serta prasasti Kerajaan Kediri pada tahun 1045 M.
Baca juga: Reog Ponorogo Masuk Usulan, Ini 12 Warisan Budaya Tak Benda UNESCO dari Indonesia
Terdapat beberapa versi dari sejarah terciptanya kesenian Tari Reog Ponorogo ini yang merujuk pada kejadian dan legenda di daerah setempat.
Melansir Kompas.com, berikut sejarah Tari Reog Ponorogo yang berkaitan dengan kejadian di masa lampau.
Cerita pertama adalah kisah Kelana Sewandana, sosok Raja Bantarangin yang bermaksud melamar Dewi Sanggalangit seorang putri raja di Kediri.
Sebagai syarat, Kelana Sewandana harus mengalahkan singo barong yang berada di Alas Roban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.