Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berulang Kali Kami Minta Perlindungan Usaha ke Pemerintah, Sampai Hari Ini Tidak Ada Keberpihakan Nyata..."

Kompas.com - 18/02/2022, 17:26 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Ratusan spanduk berisi keluhan kesulitan usaha yang dihadapi peternak ayam petelur terpasang di berbagai sudut Kabupaten Blitar yang merupakan daerah penghasil telur terbesar di Jawa Timur.

Pemasangan ratusan spanduk dengan foto Presiden kedua Indonesia Suharto yang tersenyum itu merupakan respons atas penurunan spanduk yang dilakukan polisi, TNI, dan camat, di Kecamatan Nglegok.

Di bagian atas spanduk, tercetak dengan huruf kapital: "Peternak Telur Rakyat. Kami Sudah Menyerah". Di bawahnya, bidang spanduk dibagi dua.

Sebuah bidang terpampang foto Presiden kedua Indonesia Suharto sedang tersenyum. Lalu tertulis kebijakan era Order Baru yang melarang perusahaan besar ikut memproduksi telur ayam.

Pada bidang lainnya terdapat gambar ayam petelur dengan teks bertuliskan: "Pak Jokowi kami pasrahkan usaha kami kepadamu. Kami sudah tidak sanggup lagi bersaing dengan integrator".

Integrator adalah sebutan untuk perusahaan besar dengan lini utama usaha di bidang penyediaan anak ayam (DOC) dan konsentrat pakan ternak.

Pengurus Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Suroto mengatakan, pemasangan ratusan spanduk merupakan respons atas penurunan satu spanduk yang dipasang peternak ayam petelur di wilayah Kecamatan Nglegok pada Selasa (15/2/2022).

Menurut Suroto, penurunan spanduk itu telah memancing solidaritas peternak ayam petelur skala kecil menengah karena kenyataan sulitnya usaha yang mereka hadapi hari ini.

"Berulang kali kami meminta perlindungan usaha ke pemerintah, tapi kenyataannya sampai hari ini tidak ada keberpihakan nyata dari pemerintah kepada peternak rakyat," ujar Suroto di Blitar, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Bermula 1 Spanduk Keluhan Peternak Diturunkan Polisi, Ratusan Spanduk yang Sama Bertebaran di Blitar

Saat ini, kata dia, harga pakan unggas siap pakai yang terdiri dari campuran jagung, bekatul, dan konsentrat, Rp 6.700 per kilogram.

Dengan harga tersebut, ujarnya, harga keekonomian telur di tingkat peternak seharusnya paling murah Rp 21.000 per kilogram.

"Kenyataannya, harga telur di kandang peternak hanya Rp 17.000 per kilogram. Ini sudah ada kenaikan sedikit dua hari ini. Sebelumnya hanya Rp 15.500 per kilogram sejak Desember," jelas pria yang pernah ditangkap karena membentangkan poster ke arah Presiden Joko Widodo itu.

Bantah bandingkan Suharto dan Jokowi

Suroto menolak peternak ayam Blitar disebut membandingkan Suharto dan Presiden Jokowi terkait kebijakan budidaya ayam petelur.

Namun, Suroto tidak membantah kebijakan saat Orde Baru dengan tegas memberikan keberpihakan kepada peternak ayam skala kecil atau yang mereka sebut dengan peternak rakyat.

"Di sebelah ada foto Pak Harto tapi di sebelahnya lagi bukan foto Pak Jokowi, tapi foto ayam petelur. Jadi bukan membandingkan," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com