Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru di Sumenep, Hampir 30 Tahun Mengajar Akhirnya Terima SK PPPK Paruh Waktu

Kompas.com, 1 Desember 2025, 14:37 WIB
Nur Khalis,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Setelah hampir 30 tahun mengajar di SDN Sakala 1, Pulau Sakala, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Mantang Mandar (50) akhirnya menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu, Senin (1/12/2025).

Kegiatan pengangkatan yang digelar di GOR A. Yani Sumenep ini menjadi pengakuan resmi atas pengabdian Mantang Mandar sejak 1995 sebagai guru honorer di daerah terpencil.

Bagi Mantang, momen ini sangat berharga karena SK tersebut diperjuangkan melalui perjalanan laut yang panjang dan penuh risiko. Menurut dia, SK itu sebagai wujud apresiasi yang selama ini dinantikan.

“Saya sudah lama menunggu ada pengakuan dari pemerintah. Alhamdulillah akhirnya datang juga,” kata Mantang saat ditemui di sela-sela pelantikan.

Baca juga: 1.086 Guru Honorer di Sumenep Diangkat PPPK Paruh Waktu, Terima Gaji Rp 400.000 per Bulan

Mantang Mandar menjadi satu dari 5.000 lebih PPPK Paruh Waktu yang menerima SK dalam acara Penyerahan Surat Keputusan Bupati Sumenep tentang Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Formasi Angkatan Tahun 2025.

Pengangkatan tersebut semakin mengharukan karena Mantang Mandar menerima SK bersamaan dengan mantan murid-muridnya, seperti Moh Ramli, Eva Novita, Abdurrahman, Eka Ruspawati, dan Reti Yulistiana.

Perjalanan 2 Hari di Laut

Mantang Mandar menceritakan, perjalanannya menuju pelantikan dimulai pada Jumat (28/11/2025) pukul 04.00 WIB dari Pulau Sakala menuju Pulau Saseel dengan kapal siaga desa.

Kapal yang ditumpanginya bersama tujuh guru honorer lain sempat mogok di tengah laut.

“Mesinnya tiba-tiba mati, kami terombang-ambing cukup lama. Banyak yang muntah karena ombak,” katanya.

Baca juga: Cerita Ibu Ike, Caregiver Pertama di Sumenep yang Menjadi Sandaran Para Lansia

Setelah tiba di pulau Saseel dan salat Dzuhur, perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Sapeken selama sekitar satu setengah jam.

Namun, setibanya di pelabuhan, mereka harus menunggu dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dini hari untuk kapal berikutnya.

“Menunggunya di ruang tunggu. Itu yang paling melelahkan. Tapi, kami tetap bertahan karena harus sampai Sumenep,” ujarnya dengan tekad.

Sekitar pukul 02.00 WIB, rombongan berangkat dari pulau Sapeken ke Pelabuhan Batu Guluk di Pulau Kangean dan tiba pukul 07.00 WIB. Dari sana, perjalanan diteruskan ke Pelabuhan Kalianget dan baru tiba pada Sabtu malam pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Ribuan Guru di Sumenep Terima Gaji Tak Lebih dari Rp 500.000 Per Bulan

Setelah menginap di rumah kerabat, Mantang akhirnya menghadiri penyerahan SK pada Senin, 1 Desember 2025.

Dia pun berharap status barunya memberi kepastian kerja.

“Kalau boleh berharap, ya saya hanya ingin tunjangan yang layak, supaya bisa terus mengajar dengan tenang,” harapnya.

Setelah mengikuti kegiatan penyerahan SK, Mantang tidak bisa langsung pulang. Dia dan rombongan baru bisa pulang pada 4 Desember 2025, karena menunggu jadwal kapal dan taksi laut.

“Tidak bisa langsung pulang. Karena kapal tidak setiap hari. Kapal taksi dari Sakala misalnya, itu hanya sepekan tiga kali. Jadi harus meningap dulu," katanya.

Baca juga: 1.086 Guru Honorer di Sumenep Diangkat PPPK Paruh Waktu, Terima Gaji Rp 400.000 per Bulan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau