Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posyandu Kucing Lamongan Digelar di Puskeswan, Pengobatan Hewan Gratis

Kompas.com, 28 November 2025, 12:15 WIB
Hamzah Arfah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Posyandu Kucing yang merupakan program unggulan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan masuk menjadi salah satu finalis dalam kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur tahun 2025.

Kepala Disnakeswan Kabupaten Lamongan, Shofiah Nurhayati mengatakan, inovasi tersebut pertama kali dilaksanakan oleh pihaknya pada tahun 2021.

Namun, pada saat itu, pelaksanaan Posyandu Kucing baru sebatas uji coba dan sekaligus untuk melihat respons masyarakat.

"Awalnya itu tahun 2021, namun saat itu hanya satu kali pelaksanaan. Kemudian mendapat respons baik dari masyarakat, sehingga sejak 2024 itu sudah kami lakukan rutin, empat kali dalam setahun," ujar Shofie saat dikonfirmasi, Jumat (28/11/2025).

Baca juga: Pemkab Lamongan Punya Posyandu Kucing, 937 Hewan Sudah Ditangani

Shofie lantas menjelaskan alur pelaksanaan setiap kali Posyandu Kucing.

Layanan posyandu kucing

Setiap pemilik kucing yang hendak mengikuti kegiatan diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu secara daring.

Kemudian, pada saat pelaksanaan, bukti pendaftaran tersebut dicocokkan guna mendapatkan antrean pemeriksaan di lokasi pelaksanaan.

"Untuk pendaftaran itu kami batasi 100 hewan, tapi biasanya yang datang itu lebih (melebihi kuota yang ditentukan)," ucap Shofie.

Setelah terdaftar sebagai peserta, para pemilik dan hewan peliharaan mengantre di tempat duduk yang telah disediakan di lokasi pelaksanaan.

Kemudian, bila sudah tiba giliran, dilakukan penimbangan berat badan kucing dengan timbangan digital yang dilanjutkan pemeriksaan oleh dokter hewan dibantu para asisten.

"Baru setelah ditimbang, dilakukan pemeriksaan. Untuk hewan yang terindikasi sakit kemudian dipisahkan, tidak boleh divaksin. Kucing yang dinyatakan sehat diberi vitamin dan divaksin, sedangkan yang sakit diobati," kata Shofie.

Baca juga: Biaya Steril Kucing di Puskeswan Surabaya Mulai dari Rp 320.000, Ini Fasilitas dan Cara Daftarnya

Menurut Shofie, vaksinasi dan pemberian vitamin tersebut dilakukan dengan tujuan kucing tidak mudah terserang penyakit.

Sementara itu, hewan yang terindikasi sakit dilakukan pengobatan, dengan semua diberikan secara gratis.

"Supaya tidak menularkan penyakit kepada pemilik atau pemeliharanya, zoonosis. Selain itu, setiap pelaksanaan (Posyandu Kucing) juga diberikan pemahaman kepada pemilik mengenai penyakit pada hewan peliharaan, penularan, juga bagaimana cara pencegahan," tutur Shofie.

Untuk saat ini, terdapat satu UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan sembilan Puskeswan yang tersebar di Lamongan untuk lokasi pelaksanaan Posyandu Kucing.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau