Salin Artikel

Posyandu Kucing Lamongan Digelar di Puskeswan, Pengobatan Hewan Gratis

Kepala Disnakeswan Kabupaten Lamongan, Shofiah Nurhayati mengatakan, inovasi tersebut pertama kali dilaksanakan oleh pihaknya pada tahun 2021.

Namun, pada saat itu, pelaksanaan Posyandu Kucing baru sebatas uji coba dan sekaligus untuk melihat respons masyarakat.

"Awalnya itu tahun 2021, namun saat itu hanya satu kali pelaksanaan. Kemudian mendapat respons baik dari masyarakat, sehingga sejak 2024 itu sudah kami lakukan rutin, empat kali dalam setahun," ujar Shofie saat dikonfirmasi, Jumat (28/11/2025).

Shofie lantas menjelaskan alur pelaksanaan setiap kali Posyandu Kucing.

Layanan posyandu kucing

Setiap pemilik kucing yang hendak mengikuti kegiatan diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu secara daring.

Kemudian, pada saat pelaksanaan, bukti pendaftaran tersebut dicocokkan guna mendapatkan antrean pemeriksaan di lokasi pelaksanaan.

"Untuk pendaftaran itu kami batasi 100 hewan, tapi biasanya yang datang itu lebih (melebihi kuota yang ditentukan)," ucap Shofie.

Setelah terdaftar sebagai peserta, para pemilik dan hewan peliharaan mengantre di tempat duduk yang telah disediakan di lokasi pelaksanaan.

Kemudian, bila sudah tiba giliran, dilakukan penimbangan berat badan kucing dengan timbangan digital yang dilanjutkan pemeriksaan oleh dokter hewan dibantu para asisten.

"Baru setelah ditimbang, dilakukan pemeriksaan. Untuk hewan yang terindikasi sakit kemudian dipisahkan, tidak boleh divaksin. Kucing yang dinyatakan sehat diberi vitamin dan divaksin, sedangkan yang sakit diobati," kata Shofie.

Menurut Shofie, vaksinasi dan pemberian vitamin tersebut dilakukan dengan tujuan kucing tidak mudah terserang penyakit.

Sementara itu, hewan yang terindikasi sakit dilakukan pengobatan, dengan semua diberikan secara gratis.

"Supaya tidak menularkan penyakit kepada pemilik atau pemeliharanya, zoonosis. Selain itu, setiap pelaksanaan (Posyandu Kucing) juga diberikan pemahaman kepada pemilik mengenai penyakit pada hewan peliharaan, penularan, juga bagaimana cara pencegahan," tutur Shofie.

Untuk saat ini, terdapat satu UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan sembilan Puskeswan yang tersebar di Lamongan untuk lokasi pelaksanaan Posyandu Kucing.

Dengan jumlah tersebut, direncanakan bakal ditambah setelah melihat respons positif dari masyarakat.

"Puskeswan ada sembilan, tahun depan nambah satu jadi 10 Puskeswan. Ada di (Kecamatan) Mantup, Tikung, Kembangbahu, Sukorame, Sukodadi, Solokuro, Modo, Kedungpring, dan Sambeng. Sementara yang rencana dibuka lagi di (Kecamatan) Paciran," kata dia.

Melihat perkembangan Posyandu Kucing yang dilaksanakan, Shofie optimistis inovasi tersebut bakal semakin dinantikan oleh masyarakat.

Terlebih, menurutnya, di Kabupaten Lamongan banyak warga yang memiliki hewan peliharaan dan juga komunitas pecinta kucing.

"Kalau sekarang sudah terjadwal, dan Lamongan merupakan penyelenggara Posyandu pertama kali di Jatim (Jawa Timur) dan bahkan se-Indonesia," ungkap Shofie.

937 hewan ditangani 

Sebelumnya, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sempat menjelaskan, selain mendekatkan dan juga meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui gagasan kreatif serta terukur, Posyandu Kucing juga memiliki tujuan meningkatkan daya saing bisnis lokal agar siap bersaing di pasar yang lebih luas.

Dengan cara mendekatkan layanan kesehatan hewan secara gratis dan rutin, terutama untuk kucing, guna mencegah penyakit zoonosis.

Hingga saat ini, sudah sebanyak 937 hewan yang telah memanfaatkan pelayanan tersebut di Puskeswan Lamongan, yang dilengkapi dengan dokter hewan dan paramedik veteriner.

Mulai dari vaksin rabies, pelayanan kesehatan hewan, obat cacing, sterilisasi, hingga nilai ekonomis.

"Pada inovasi Posyandu Kucing tidak hanya berlaku untuk hewan peliharaan, tetapi juga hewan liar yang dilaksanakan di tempat umum, bahkan perumahan warga. Dengan meningkatnya gaya hidup cinta akan hewan peliharaan, maka akan meningkatkan juga UMKM di bidang pet care, bisa juga setelah ini kita arahkan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) agar bergerak di bidang pet care," kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/28/121529678/posyandu-kucing-lamongan-digelar-di-puskeswan-pengobatan-hewan-gratis

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com