Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Lamongan Punya Posyandu Kucing, 937 Hewan Sudah Ditangani

Kompas.com, 28 November 2025, 09:02 WIB
Hamzah Arfah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur tahun 2025 digelar, dengan tiga inovasi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan menjadi finalis, termasuk Posyandu Kucing.

Selain Posyandu Kucing milik Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, ada pula Megilan Entrepreneur (Megpreneur) yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, serta Disabilitas Mandiri Terlindungi (Tas Mantri) oleh Puskesmas Turi Lamongan.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, tiga inovasi tersebut selaras Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan, 15 program prioritas, Rencana Strategis (Renstra), Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJ-PID), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

"Seluruh inovasi di Kabupaten Lamongan didukung oleh Peraturan Daerah (Perda), dan tentu selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan, 15 program prioritas, Renstra, RIPJ-PID, dan RKPD," ujar Pak Yes-sapaan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Kamis (27/11/2025).

"Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, hingga memberikan tambahan nilai ekonomis untuk masyarakat," ucap dia.

Baca juga: Kapal Asal Gresik dan Lamongan Pakai Pukat Harimau, Nelayan Bangkalan Demo

Posyandu kucing

Pak Yes menyampaikan, selain mendekatkan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui gagasan kreatif serta terukur, Posyandu Kucing memiliki tujuan meningkatkan daya saing bisnis lokal agar siap bersaing di pasar yang lebih luas.

Dengan cara mendekatkan layanan kesehatan hewan secara gratis dan rutin, terutama untuk kucing, guna mencegah penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari hewan ke manusia).

Hingga saat ini, 937 hewan yang telah memanfaatkan pelayanan tersebut di Puskeswan Lamongan, yang dilengkapi dengan dokter hewan dan paramedik veteriner.

Mulai dari vaksin rabies, pelayanan kesehatan hewan, obat cacing, dan sterilisasi.

"Pada inovasi Posyandu Kucing tidak hanya berlaku untuk hewan peliharaan, tetapi juga hewan liar yang dilaksanakan di tempat umum, bahkan perumahan warga. Dengan meningkat gaya hidup cinta akan hewan peliharaan, maka akan meningkatkan juga UMKM di bidang pet care, bisa juga setelah ini kita arahkan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) agar bergerak di bidang pet care," ujar dia.

Baca juga: Biaya Steril Kucing di Puskeswan Surabaya Mulai dari Rp 320.000, Ini Fasilitas dan Cara Daftarnya

Megpreneur

Sementara itu, untuk inovasi Megpreneur yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, diklaim berdampak pada rata-rata kenaikan omzet pasca-mengikuti inkubasi.

Inkubasi Megpreneur merupakan program inkubasi bisnis yang digagas oleh Pemkab Lamongan, dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, untuk mencetak wirausaha muda yang kreatif dan inovatif, yang sudah dilakukan sejak 2022.

Dalam program tersebut, ada pembinaan, pendampingan, dan pengembangan bisnis melalui berbagai dukungan seperti sarana, manajemen, dan teknologi, kepada para peserta inkubasi yang merupakan pengusaha muda supaya mampu naik kelas.

Baca juga: Mandiri Sahabatku Hadir di Korsel, Edukasi PMI dengan Investasi dan Wirausaha Perikanan

Dengan tambahan modal dan pelatihan, serta membangun pasar. Inkubasi dilaksanakan bersama sebanyak 155 tim.

Megpreneur mengklasifikasikan kategori usaha di bidang agribisnis, makanan, fashion, industri kreatif, pariwisata, dan layanan jasa.

Adapun untuk inovasi Tas Mantri melakukan layanan home care service (HCS) dua kali dalam sepekan, pelatihan caregiver dua kali setahun.

Selain itu, alat penunjang kesehatan berupa tensi meter, alat bantu mobilisasi, alat laboratorium sederhana sebanyak 15 orang per tahun.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau