Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Purnomo Berinvestasi Emas di Pegadaian, Terinspirasi dari Kisah Gen-Z

Kompas.com, 22 September 2025, 12:28 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Terinspirasi kisah Gen-Z

Kisah yang semakin menguatkan Purnomo untuk berinvestasi emas datang dari cerita seorang siswi SMA yang mampu menabung emas di Pegadaian dari hasil jualan scrunchie atau ikat rambut.

Siswi tersebut disiplin menyisihkan uang sakunya, lalu mengembangkannya dengan berjualan scrunchie, hingga akhirnya ia bisa menabung logam mulia di Pegadaian.

“Tapi dia memperlakukan tabungannya itu sebagaimana ‘teman’. Artinya kalau dia butuh, dia ‘pinjam’ dulu yang nantinya akan dikembalikan lagi. Jadi dia tidak pernah berutang kepada siapa pun selain kepada tabungannya sendiri,” cerita Purnomo.

Baca juga: Kisah Pembuat Roti di Bangkalan, Merajut Mimpi Besarkan Usaha Lewat Tabungan Emas

Perlakuan siswi tersebut juga sama tatkala meminjamkan tabungan emas batangannya ke sang ibu yang sedang terdesak kebutuhan ekonomi, dan sangat membutuhkan uang.

“Sama anak tersebut ibunya ditawari dipinjami tabungan emas tapi harus dikembalikan,” tuturnya.
Cerita sederhana itu, menurut Purnomo, begitu menyentuh bagi dirinya. Kisah tersebut menjadi motivasi bagi Purnomo, bahwa berinvestasi emas batangan sangat berguna untuk masa depan, sebagai investasi jangka panjang.

“Seolah sikap saya itu terpengaruh dengan apa yang saya dengar, dengan sistem tandon yang dilakukan Gen Z itu,” tuturnya.

Baca juga: Cinta Ibu dalam Setiap Gram Emas: Dari Rp 15.000, Lily Bangun Masa Depan Anak-anaknya

“Gen Z saja bisa menabung emas dari jualan kecil-kecilan, masa kita tidak bisa? Itu jadi cambuk semangat buat kita,” lanjut Purnomo.

Adapun kisah inspiratif tersebut didapat Purnomo dari mulut ke mulut, dari ibu-ibu penerima PKH saat rutinan pertemuan kelompok.

“Cerita itu saya dapat dari ibu-ibu penerima PKH, ketika sharing- sharing di pertemuan kelompok,” ungkap Purnomo.

Penopang kebutuhan mendesak

Bagi Purnomo, emas batangan sudah beberapa kali terbukti menjadi “penolong” ketika ada kebutuhan mendesak.

Misalnya saat membayar keperluan tak terduga maupun kebutuhan keluarga lainnya. Purnomo sudah beberapa kali merasakan langsung selisih keuntungan harga jual kembali, terutama saat harga logam mulia sedang meroket.

“Pernah waktu itu saya jual, selisihnya tidak besar, tapi lumayan. Rasanya beda kalau kita simpan uang biasa. Emas itu nilainya mengikuti pasar, kalau sabar bisa jadi tabungan jangka panjang yang menguntungkan,” kata Purnomo.

Kini, ia rutin menabung emas di Pegadaian bersama istrinya. Ia pun kerap membagikan pengalaman ini kepada keluarga penerima manfaat PKH sebagai motivasi agar bijak dalam mengelola bantuan maupun penghasilan mereka.

“Kalau generasi muda bisa mulai dari uang jajan dan usaha kecil seperti jualan scrunchie, kita pun bisa memulainya dari apa yang kita punya, yang penting konsisten,” sebutnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau