Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Langka di Jember, Kerugian Rp 7 Miliar per Hari, Kadin Minta Pertamina Tanggung Jawab

Kompas.com, 28 Juli 2025, 14:37 WIB
Mega Silvia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Keterlambatan pengiriman bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Jember dipastikan menimbulkan kerugian secara ekonomis bagi masyarakat Jember.

Bahkan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jember menaksir kerugian mencapai Rp 7 miliar per hari, akibat kelangkaan BBM ini.

Wakil Ketua Bidang UMKM, Koperasi, dan Ekonomi Kreatif Kadin Jember Rendra Wirawan menyampaikan, pihaknya telah membuat analisa sementara terkait kerugian tersebut.

Berdasarkan data yang didapat, pasokan BBM ke 41 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jember tak kurang dari 700 liter per hari.

"Kalau bensinnya saja yang Pertalite itu Rp 10.000 dikalikan 700 liter berarti lebih kurang Rp 7 miliar."

"Kalau ini terjadi sudah empat hari berarti kan, akan memberikan ruang hampir Rp 28 miliar ya."

Baca juga: Jalur Gumitir Ditutup, Suplai BBM ke Jember Dialihkan melalui Surabaya dan Malang

Demikian penuturan Rendra dalam jumpa pers pernyataan sikap Kadin atas kelangkaan BBM di Senyum Media Jalan Kalimantan Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember, Senin (28/7/2025).

Ia menegaskan, kelangkaan BBM bisa berdampak signifikan pada pergerakan ekonomi. Kendati begitu, ia tetap berharap tidak berefek ke semua sektor, terlebih para petani di desa.

"Nilai-nilai rupiah kita belum menghitung secara rill ya, tapi secara rasional jelas itu sudah terjadi dan itu sangat memengaruhi nilai inflasi," kata Rendra.

Buruknya mitigasi Pertamina, kata dia, mengakibatkan antrean BBM di seluruh SPBU Jember.

Pihaknya meyakini, jika sebulan sebelum penutupan jalur Gumutir Jember-Banyuwangi perencanaan disiapkan matang, hal tersebut tak akan terjadi.

Pihaknya mengaku prihatin atas kekacauan yang terjadi di Jember sejak beberapa hari lalu.

Ia mendesak PT Pertamina bertanggung jawab penuh dan segera mengambil langkah konkret mengatasikelangkaan BBM di Jember hingga mengganggu roda ekonomi masyarakat.

"Sikap manajemen Pertamina di area ini yang terkesan tidak profesional dan abai terhadap dampak ekonomi yang ditimbulkan sangatlah mengecewakan," tegasnya.

Baca juga: Jalur Nasional Gumitir Jember Ditutup, BBM Langka, Warga Tidur di SPBU

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jember memberikan pernyataan sikap melihat fenomena kelangkaan BBM di Jember dalam jumpa pers di Senyum Media Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Senin (28/7/2025).
KOMPAS/Mega Silvia Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jember memberikan pernyataan sikap melihat fenomena kelangkaan BBM di Jember dalam jumpa pers di Senyum Media Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Senin (28/7/2025).

Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengaku telah memetakan alternatif distribusi sejak pertengahan bulan ini sebagai upaya mitigasi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau