Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Nasional Gumitir Jember Ditutup, BBM Langka, Warga Tidur di SPBU

Kompas.com, 28 Juli 2025, 10:52 WIB
Mega Silvia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Penutupan sementara jalur Gumitir Jember-Banyuwangi tak sekadar soal pengalihan arus lalu lintas.

Jalur nasional yang menjadi urat nadi transportasi hingga logistik itu tak bisa dilalui sama sekali sejak 24 Juli hingga 24 September mendatang.

Efek domino akibat penutupan jalur nasional itu pun muncul. Pasokan BBM ke wilayah Jember tersendat, mengakibatkan antrean pembelian di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mengular mulai Sabtu (26/7/2025) sampai hari ini Senin (28/7/2025).

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan asional (BBPJN) Jawa Timur-Bali Gunadi Antariksa menyatakan, penutupan jalur Gumitir lantaran tengah dilakukan perbaikan jalan.

Baca juga: Jalur Gumitir Ditutup, Pemkab Banyuwangi Upayakan Penambahan Jadwal Kereta Api dan Penerbangan

Kesepakatan dengan berbagai pihak sudah ditempuh, termasuk Pemkab Jember. "Penutupan lalu lintas baik dari arah Kabupaten Jember menuju Kabupaten Banyuwangi dan sebaliknya," kata dia.

Truk tanki pengirim BBM dari Depo Banyuwangi ke wilayah Jember pun terhambat. Alhasil, pengiriman dialihkan dari Depo Surabaya dan Malang yang jaraknya lebih jauh.

Fenomena antrean di SPBU hingga beratus-ratus meter sejak Sabtu lalu seolah membuat panic buying.

Sejak subuh, banyak di antara masyarakat yang sudah mengantre di SPBU maupun Pertashop, bahkan ada yang sampai menginap. Padahal, stok BBM kosong.

Tidur di SPBU

Suasana salah satu SPBU di jalur nasional Gumitir, Jawa Timur, Senin pagi (28/7/2025).KOMPAS.com/MEGA SILVIA Suasana salah satu SPBU di jalur nasional Gumitir, Jawa Timur, Senin pagi (28/7/2025).

Sukardi, warga Desa/Kecamatan Pakusari, terpaksa tidur di SPBU Mayang setelah kehabisan BBM sejak semalam.

Sejak maghrib sudah antre sepanjang 500 meter, sayangnya, di tengah antrean BBM habis dan belum tersedia sampai pagi.

Baca juga: Bupati Banyuwangi: Kami Kembali Memohon Jalur Gumitir Tak Ditutup Total

"Akhirnya saya nginep dari jam tujuh malam di pom, kebetulan bensin saya habis total," ungkap Kardi yang masih menahan kantuk di ujung SPBU.

Motor matic-nya diparkir di depan mesin pengisi BBM, berharap ketika pengiriman datang bisa langsung mendapatkan giliran pertama. Sementara, ia mencari spot tidur karena enggan pulang.

"Kalau pulang nanti antreannya didului orang, kan rugi. Ya dingin tidur di sini semalam biasanya sama istri di rumah," keluh petani padi itu.

Andreas bersama temannya Agus Widodo yang datang dari Bali mengaku kaget karena tak mendapati BBM di sejumlah SPBU sejak masuk wilayah Jember.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau