Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Kediri Mulai Perbaiki Stadion Brawijaya untuk Laga Kandang Persik

Kompas.com, 8 Juli 2025, 16:44 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

Sumber Antara

KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mulai memperbaiki fasilitas di Stadion Brawijaya, Kediri, yang akan digunakan sebagai kandang Persik selama mengikuti kompetisi Liga 1 2025/2026.

Ketua Panitia Pelaksana Persik Kediri Tri Widodo mengemukakan perbaikan beberapa fasilitas mulai dilakukan dengan melibatkan sekitar 25 orang.

"Kegiatan ini meliputi dua pekerjaan, yakni top dressing dan yang kedua pengecatan tribun dan pagar pembatas antara tribun dan lapangan," kata Tri di Kediri, Selasa (8/7/2025).

Baca juga: Terungkap, Jenazah Perempuan Bertato di Blitar Diduga Warga Kediri

Ia mengungkapkan bahwa perbaikan fasilitas di Stadion Brawijaya Kediri ini bagian dari komitmen Pemkot Kediri.

Sehingga Persik tidak akan menjadi tim musafir melainkan tetap bertanding di kandang sendiri, Stadion Brawijaya Kediri, selama Liga 1 berlangsung.

Perbaikan ini, kata dia, juga menindaklanjuti rekomendasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), di antaranya kondisi lapangan harus rata.

Kemudian soal lampu, perbaikan drainase bawah tribun, hingga rabat.

Baca juga: Pekerja Migran yang Bunuh Diri di Bandara Incheon Dimakamkan di Kediri, Keluarga Dapat Santunan

Untuk top dressing, tahap pertama adalah meratakan bagian yang tidak rata dengan pasir sedalam 4 cm, dilanjutkan dressing 3 cm sehingga totalnya 7 cm.

Kegiatan ini dilakukan bertahap agar rumput tidak mati.

Kemudian untuk pengecatan tribun, dimulai dengan pengamplasan dinding dan sealer atau pengecatan dasar yang berfungsi sebagai lapisan awal untuk menutup pori-pori pada permukaan.

Kegiatan itu melibatkan sekitar 25 orang dan ada potensi untuk ditambah.

"Untuk tribun dominasi warna ungu, pilar dicat dengan warna abu," kata dia.

Baca juga: Mas Dhito Sukses Tekan Angka Stunting, Pemkab Kediri Raih Peringkat 2 Terbaik Se-Jatim

Pihaknya juga mengungkapkan, lampu stadion juga diganti dari lampu halogen menjadi Light Emitting Diode (LED) serta juga papan skor manual menjadi digital portable.

Lampu yang diganti sesuai dengan rekomendasi PT LIB, dengan total terdapat 108 lampu baru yang akan dipasang menggantikan lampu yang lama.

Selain itu, nantinya juga ada mesin genset baru, sehingga turut menunjang aliran listrik untuk penerangan di stadion.

Baca juga: Ong Kim Swee Resmi Jadi Pelatih Persik Kediri

Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan pertandingan di Stadion Brawijaya Kediri, aliran listrik di stadion sempat mati.

Sehingga menyebabkan lampu padam. Hal ini berdampak pada Persik harus mengungsi sementara ketika bertanding melawan tim tamu.

Pihaknya berharap bahwa proses perbaikan ini bisa segera selesai meski pada laga pertama, Persik akan menjalani pertandingan tandang sehingga tidak akan memanfaatkan Stadion Brawijaya.

"Untuk pengecatan sekitar 25 hari. Kick off nanti Persik away ke Banten, jadi kami tuntaskan. Ini komitmen bersama, karena pertandingan home Persik di Stadion Brawijaya, jangan sampai menjadi musafir. Persik tetap di Stadion Brawijaya," kata dia.

Baca juga: Arema FC Disanksi PSSI Buntut Pelemparan Batu Bus Persik Kediri, Ini Respons Panpel

Direktur Persik Kediri Souraya Farina memastikan bahwa Persik Kediri tetap menjadikan Stadion Brawijaya sebagai home base.

"Tentu karena tim ini merupakan kebanggaan masyarakat Kediri Raya, maka kami tetap menggunakan Stadion Brawijaya Kediri sebagai kandang Persik Kediri nantinya, apalagi dukungan Ibu Wali Kota Kediri dan Pemerintah Kota sudah luar biasa," ungkapnya.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah dan dukungan dari Pemkot Kediri yang telah menganggarkan dana untuk keperluan perbaikan Stadion Brawijaya.

"Manajemen Persik Kediri juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari Ibu Wali Kota Kediri serta jajaran Pemkot Kediri yang telah mengucurkan dana untuk perbaikan Stadion Brawijaya," kata dia.

Sebelumnya, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati telah meninjau kondisi Stadion Brawijaya Kediri.

Wali Kota juga menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki fasilitas di stadion.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau