SUMENEP, KOMPAS.com - Proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kecamatan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hingga kini masih dilakukan secara offline atau manual.
Hal itu disebabkan keterbatasan akses jaringan internet dan pasokan listrik yang tidak memadai.
Akibat keterbatasan tersebut, seluruh tahapan SPMB, termasuk pengisian rapor daring hingga pengambilan PIN, tidak bisa dilakukan secara online.
Baca juga: Krisis Listrik di Pulau Masalembu, Warga Bergantung pada Aki dan Obor Tradisional
Saat ini proses pendaftaran melalui jalur afirmasi, prestasi akademik, prestasi non-akademik, maupun jalur domisili pun dilakukan secara manual.
"Iya, offline. Tidak bisa mengakses online. Terkendala jaringan begitu. Takutnya siswa-siswanya tidak bisa mengakses," kata Agus Ferdiyanto, Operator SPMB Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Sumenep, Kamis (26/6/2025).
Baca juga: Temuan Sabu 35 Kg di Masalembu Disebut Kebobolan, Pengawasan Wilayah Laut Lemah
Pihak sekolah mengaku masih bisa mengusahakan perangkat dan jaringan internet untuk proses SPMB, namun kendala utama tetap ada pada akses siswa.
“Kalau perangkat dan jaringan di sekolah bisa diusahakan, hanya saja muridnya yang takutnya tidak mengakses,” sambung dia.
Menurut Ferdi, proses pendaftaran siswa baru di Masalembu yang dilakukan secara manual sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Hingga saat ini, proses SPMB bergantung pada sistem manual sebagai satu-satunya alternatif yang memungkinkan.
Kondisi serupa, setahu Ferdi, juga ditemukan di sejumlah wilayah kepulauan lain di Kabupaten Sumenep.
Beberapa siswa bahkan harus mencari titik jaringan yang memadai hanya untuk mengakses laman pendaftaran.
"Di Jawa Timur, ada beberapa wilayah yang memang prosesnya dilakukan secara offline. Kendalanya sama, jaringan," ungkap dia.
Meski proses dilakukan secara offline, pihak sekolah dianjurkan tetap menyesuaikan seluruh tahapan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
Prosedur pendaftaran, verifikasi data, hingga seleksi tetap mengikuti aturan resmi, hanya saja dijalankan secara manual.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang