"Motornya dipakai, kami pulang saja dulu. Sabtu kalau posko pendaftaran buka, kami ke sini lagi, yang penting berkas kami sudah dipastikan lengkap," ujar Sintia.
Keduanya mengaku telah terbiasa dengan rutinitas yang padat.
Setiap pagi, setelah shalat subuh, mereka mengikuti kajian materi hingga tahfiz sebelum melakukan tugas bersih-bersih dan bersiap ke sekolah dengan angkot gratis yang disediakan oleh Pemkab Banyuwangi.
"Berangkat sekolah pagi sampai jam 3 sore," jelas Putri.
Pulang sekolah, mereka beristirahat sejenak sebelum kembali menerima kajian materi.
Baca juga: Jadwal dan Syarat SPMB Jateng 2025 untuk SMA/SMK
Hanya setelah itu mereka bisa bersantai bersama keluarga panti.
Tanpa ponsel, Putri dan Sintia merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam hidup mereka.
"Semuanya teratur, nyaman dan kami senang karena banyak teman," tutup Putri.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, Putri dan Sintia menjadi contoh inspiratif bagi banyak orang bahwa masa depan adalah milik mereka yang berusaha.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang