Fenomena Waterspout Gegerkan Warga Pesisir Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Fenomena waterspout atau tornado perairan terjadi di Selat Bali, tepatnya di sekitar Pantai Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (27/5/2025).

Video pusaran angin yang kuat ini direkam warga setempat dan cepat menyebar di media sosial, menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Tak sedikit dari warga yang merasa khawatir pusaran angin tersebut bakal sampai ke pesisir dan mengakibatkan kerusakan di darat. Beruntungnya peristiwa tersebut tak sampai terjadi.

"Semoga kita wilayah Wongsorejo diselamatkan dari marabahaya dan musibah," tulis akun tiktok @samarmesem.

Baca juga: Fenomena Waterspout Muncul di Pantai Slopeng Sumenep, Nelayan dan Pengunjung Pantai Panik

Dikonfirmasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengatakan bahwa fenomena waterspout terbentuk dari awan cumulonimbus yang merupakan awan hujan berwarna gelap.

Awan cumulonimbus berkembang dan terjadi perbedaan tekanan antara atmosfer dan permukaan air yang kemudian menyebabkan udara mulai berputar, sehingga akan terbentuk seperti pusaran air ke atas.

"Durasi waterspout pun biasanya singkat dan terjadinya secara lokal," kata prakirawan BMKG Banyuwangi, Rezky Hartiwi.

Baca juga: Fenomena Waterspout di Selat Bali, Jarak Pandang Nol Meter hingga Penyeberangan Ditutup

Dikaitkan masyarakat dengan cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu belakangan di Banyuwangi, BMKG menampiknya.

BMKG mengatakan bahwa tidak ada hubungan cuaca buruk belakangan dengan terjadi waterspout di perairan Selat Bali.

Fenomena waterspout disebut lumrah terjadi jika semua syaratnya terpenuhi seperti adanya awan cumulonimbus meski sebetulnya tidak semua awan cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena waterspout.

"Awan cumulonimbus dan kondisi labilitas atmosfer seperti adanya perbedaan tekanan," ujarnya.