Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo Peringkat 4 di Jatim, Ini Kata Mensos

Kompas.com, 15 Mei 2025, 05:14 WIB
Ahmad Faisol,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menekankan perlunya sinergi antarlevel pemerintahan untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di daerah tersebut mencapai 69,9 persen, menempatkan Probolinggo di peringkat keempat se-Jawa Timur.

"Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo peringkat keempat di Jatim," ungkap Gus Ipul, sapaan akrabnya, saat memberikan keterangan di Pendapa Prasaja Ngesti Wibawa, Rabu (14/5/2025).

Gus Ipul menjelaskan bahwa total anggaran bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Probolinggo mencapai Rp 532,884 miliar. Ada 142.559 keluarga penerima manfaat (KPM).

Sementara itu, penerima bantuan iuran (PBI) mencapai Rp 321,923 miliar untuk 638.738 jiwa.

Baca juga: Diduga Polisi Terlibat dalam Pesta Miras Maut di Rumah Kades, Kapolres Probolinggo Beri Ultimatum Anggotanya

Data menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Probolinggo mencapai 175.231 jiwa di mana Kecamatan Krucil mencatat jumlah tertinggi, yaitu 21.951 penduduk miskin.

Diikuti Kecamatan Tiris dengan 13.712 penduduk miskin dan Kecamatan Gading dengan 11.843 penduduk miskin.

Menurut Gus Ipul, penanggulangan kemiskinan harus menjadi tanggung jawab bersama.

“Gus Haris baru dilantik bersama wakil bupati tiga bulan terakhir. Sekarang sedang disusun rencana, dan saya yakin kalau kita kerja sama, insyaallah kemiskinan akan turun tajam dan kesejahteraan masyarakat meningkat secara terukur,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tidak ada program baru yang akan diluncurkan, melainkan akan mengoptimalkan dan mengefektifkan program yang sudah ada.

“Kami akan gunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) secara tepat sasaran, dan memperkuat pemberdayaan masyarakat."

Baca juga: Ini Pasal yang Menjerat Pasangan Remaja Mesum hingga Videonya Viral di Probolinggo

"Kalau sinergi program antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah berjalan baik, maka dampaknya akan signifikan terhadap penurunan kemiskinan,” tambahnya.

Gus Ipul juga menyoroti kondisi penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur.

Meskipun persentase kemiskinan di provinsi ini lebih rendah dibandingkan angka nasional, secara absolut, Jawa Timur masih termasuk dalam tiga provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi.

Hal ini disebabkan oleh konsentrasi penduduk yang tinggi di provinsi-provinsi besar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau