BANGKALAN, KOMPAS.com - Berkunjung ke Bangkalan belum lengkap rasanya jika belum mencicipi hidangan khas Bu Mis. Soto mata sapi yang diracik dengan resep khusus ini selalu membuat ketagihan para pecinta kuliner.
Siapa yang tidak mengenal soto Madura? Namun, Bu Mis memberikan cita rasa berbeda dengan menu soto mata sapi.
Nama masakan yang unik ini membuat semua orang penasaran untuk berkunjung ke Dusun Pancar Selatan, Desa Burneh, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
Warung Bu Mis sepintas terlihat sederhana. Namun, di tempat ini hampir semua kalangan usia berbondong-bondong.
Baca juga: Sate Mak Cenneng, Nikmat Resep Warisan Sejak Zaman Belanda
Cita rasa yang ditawarkan mengundang pecinta kuliner datang dan menyantap nikmat hidangan soto mata sapi.
"Alhamdulillah ini sudah dikenal banyak orang. Paling jauh itu dari Jakarta, salah satunya dulu pernah dikunjungi Pak Bondan 'maknyus' itu," tuturnya, Senin (21/04/25).
Baca juga: Menikmati Pisang Plenet Pak Yuli, Kuliner Khas Semarang yang Melegenda Sejak Tahun 1970
Dalam satu porsi terdapat bola mata sapi utuh yang sudah diolah, sehingga rasanya lezat dengan aroma khas yang sudah dipertahankan selama 21 tahun.
Selain itu, soto ini terasa gurih dengan tekstur kenyal, dipadukan dengan kuah kaldu yang dimasak bersama rempah khas Bangkalan.
Di atasnya, diberi seledri yang menambah aroma nikmat, serta taburan kacang dan jagung goreng 'marning' yang menambah cita rasa gurih.
"Resepnya asli dari ibu saya. Cara masaknya juga sama, dengan memasak bola mata sapi, daging, dan jerohan sapi ini selama 3 jam supaya empuk, dan saat memasukkan ke panci juga harus dalam kondisi air mendidih," jelasnya.
Bu Mis memasak bola mata sapi seperti orang pada umumnya.
Namun, racikan rempahnya secara turun-temurun dari orang tuanyalah yang membuat cita rasanya berbeda.