“Itu bisa diatasi dengan perbaikan situasi psikologis dan menambah makanan yang berserat,” ujar dia.
Baca juga: Perut Penuh Cacing Ascariasis, Dokter: Cacingan Sampai Buat Sumbatan di Usus Jadi Kasus Pertama
Sedangkan penyebab organik, lanjut dia, karena ada kelainan dalam usus besar maupun di sekitar ususnya.
Seperti anak yang mengalami sumbatan di dalam ususnya sehingga menganggu perjalanan veses keluar melalui anusnya.
“Misalnya penyakitnya ada namanya Hirschsprung disease, yaitu ada bagian usus besar yang menyempit di bagian bawah karena sarafnya tidak terbentuk sehingga vesesnya tidak bisa jalan, ini sering ditemukan pada anak,” papar dia.
Selain itu, tambah dia, karena usus dipenuhi saraf otonom.
Misal anak yang mengalami pendarahan atau gangguan di otak, kontrol untuk buang air besar bisa tidak baik dan mengalami sembelit.
Bisa juga kalau kekurangan hormon, usus bergerak selain karena saraf yang harus bagus, juga ada peran hormon tiroksin.
"Kalau hormon itu kurang, akan menyebabkan pergerakan usus melambat, sehingga BAB tidak lancar karena kekurangan hormorn tiroxin, nama penyakitnya hipotiroid,” terang dia.
Baca juga: Cegah Infeksi Cacingan, Ibu: Anak Saya Biasa Minum Obat Cacing 2 Kali dalam Setahun
Kemudian, juga karena anak kurang gerak, misal pasien yang sakit berat. Pergeraan usus berkurang sehingga vesesnya keras sehingga sembelit.
“Kalau normalnya harus berdiri, duduk, jalan lari itu akan membentuk pergerakan veses dalam usus,” tambah dia.
Sebelumnya diberitakan perut seorang anak laki-laki berusia 3 tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur membesar hingga tak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu.
Bahkan, anak tersebut juga mengalami sakit perut, kesulitan bernafas dan muntah. Akhirnya, ia dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang