Hal ini sering kali disebabkan oleh kerusakan habitat asli piton, yang memaksa mereka berpindah ke area permukiman yang lebih kering dan hangat.
"Kalau habitat aslinya sudah rusak, maka otomatis hewan yang menjadi mangsa mereka juga berkurang," katanya.
Jika menemukan ular piton di dalam rumah, Kurniawan menyarankan agar tidak membunuhnya dan segera menghubungi petugas berwenang untuk mengembalikannya ke habitat aslinya.
"Kalau dibunuh, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Jumlah anjing, tikus, babi hutan, dan hewan lainnya agar tidak terlalu banyak," ucapnya.
Baca juga: Ular Piton Wajib Dilepaskan Saat Ukurannya Capai Empat Meter, Ini Alasan Menurut Pakar
Dokter hewan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr. Boedi Setiawan MP drh, menyampaikan bahwa satu-satunya cara untuk terbebas dari lilitan piton adalah menggunakan senjata tajam.
"Senjata tajam itu mampu melukai ular piton dan membuat lilitannya meregang. Pada saat itulah bisa menyelamatkan diri," ungkap pria yang akrab disapa Cak Boeseth itu, Rabu (16/4/2025).
Setelah berhasil melepaskan diri, Cak Boeseth menyarankan agar korban segera dilarikan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ia juga mengingatkan agar tidak memasuki hutan sendirian dan mempersiapkan perlengkapan keselamatan, seperti topi penjelajah, P3K, serta senjata tajam untuk perlindungan diri.
"Selalu berhati-hati juga dengan keadaan sekitar," kata dia.
Cak Boeseth menyampaikan bahwa piton menggunakan teknik membelit untuk membunuh dan meremukkan tulang mangsanya sebelum memakannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang