Dalam berburu mangsa, ular hijau ekor merah membelitkan ekornya di ranting dengan posisi kepala siaga.
Setelah mangsa cukup dekat, ular ini akan menyerangnya dengan taring besar dan panjang yang ada di rahang atas.
"Dengan taring panjangnya, ia akan menyuntikkan bisa, mencengkeram mangsa, dan menelannya," ujarnya.
Santapan favorit ular ini meliputi katak, reptil, tikus, burung dan mamalia kecil.
Namun, ular ini tidak ragu menyerang manusia jika merasa terancam.
Gigitan ular bangkai laut dapat menyebabkan rasa sakit, panas terbakar, dan bengkak di sekitar area gigitan.
Baca juga: Digigit Ular Hijau Ekor Merah Saat Bersihkan Pekarangan, Seorang Polisi di Blitar Tewas
Cak Boeseth menegaskan, "Gigitan ular ini dapat menyebabkan pembengkakan, nekrosis, atau kerusakan jaringan hingga kematian."
Jika tidak segera ditangani, bisa ular dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mengancam jiwa korban.
Saat ini, belum ada penawar racun khusus untuk bisa ular hijau ekor merah.
Namun, penyuntikan serum Bio SAVE atau SABU (Serum Anti Bisa Ular) yang diproduksi PT Bio Farma (Persero) dapat membantu penyembuhan.
"Biasanya pasien dirawat sekitar 5 hingga 7 hari dengan penyuntikan serum Bio SAVE atau SABU masih bisa sembuh," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang