Seperti menutup lubang-lubang di dinding dengan ram kawat atau besi, celah bawah pintu, plafon, dan saluran air.
"Saluran air menjadi salah satu yang banyak menjadi kasus ular masuk rumah, dan disusul ventilasi," kata dia.
Berikutnya, rapikan halaman rumah dengan memangkas rumput secara berkala, serta semak dan ranting pohon yang menjulang ke jendela atau atap rumah.
"Warga juga harus rutin membuang sampah, seperti sampah kardus atau kaleng yang menumpuk di area rumah agar tidak menjadi sarang ular," kata dia.
Menurut informasi yang dibacanya, ular piton tidak menyukai bau cuka, parfum, kayu manis, dan cengkih.
Warga bisa menaruh wewangian tersebut atau rempah di lokasi yang kemungkinan bisa dilalui.
"Ular juga tidak suka aroma menyengat seperti cuka, cabai, serai, bawang putih, dan bawang bombay," katanya.
Baca juga: Ular Piton 3 Meter Mangsa Entok di Sragen, Dievakuasi Petugas Damkar
Meskipun begitu, masih banyak lagi kiat dan tips untuk mencegah hewan melata masuk ke rumah.
"Intinya, jaga kebersihan rumah dan kurangi juga populasi tikus di dalam rumah yang juga berpotensi mengundang ular masuk ke dalam rumah,” katanya.
Untuk mengurangi risiko ular masuk rumah, ia juga menyarankan penggunaan bahan-bahan yang bisa mengganggu indra penciuman ular, yang dikenal sangat sensitif.
"Ular sangat sensitif terhadap indra penciuman yang bisa diatasi dengan meletakkan karbol, parfum, atau kamper di setiap sudut rumah,” ucap dia.
Selain berfungsi sebagai pengusir ular alami, bahan-bahan tersebut juga menjaga rumah tetap harum dan segar.
Meskipun tidak bisa menjamin sepenuhnya ular tidak akan datang, cara ini dianggap efektif untuk menurunkan risiko.
"Itu hanya sebagai antisipasi, hanya untuk mengurangi risiko," ujarnya.
Baca juga: Beda Kobra dan King Kobra: Ciri Fisik, Habitat, dan Mana yang Lebih Mematikan?
Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Sony Hari Utomo menyampaikan, pihaknya mencatat, dari 2024 sampai awal 2025 sudah melakukan evakuasi sekitar 50 lebih ular dengan berbagai jenis.