Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Kraksaan Siap Difungsikan Sambut Lebaran 2025

Kompas.com, 25 Februari 2025, 21:46 WIB
Ahmad Faisol,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Pintu tol Kraksaan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, telah siap secara fisik untuk difungsikan dalam arus mudik Lebaran 2025.

Hal ini disampaikan Humas Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi, Hima Jaya, kepada Kompas.com pada Selasa (25/2/2025).

"Secara fisik sudah siap untuk fungsional Lebaran," ujar Hima.

Ia menjelaskan bahwa progres konstruksi pembangunan tahap I jalan tol ini telah mencapai 73,53% hingga tanggal 16 Februari 2025.

Pembangunan tahap I mencakup jalur dari Probolinggo hingga Besuki yang terbagi menjadi tiga paket pekerjaan konstruksi:

Baca juga: Ruas Tol Cipali Mulai Diperbaiki demi Kelancaran Arus Mudik 2025, Butuh Waktu Sebulan Lebih

Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton), dan Paket 3 (Paiton-Besuki).

Pembangunan ini sejalan dengan komitmen pemerintah merealisasikan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam percepatan pembangunan infrastruktur strategis guna meningkatkan konektivitas wilayah dan swasembada pangan.

Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, Adi Prasetyanto, mengungkapkan bahwa hingga 16 Februari 2025, progres pembebasan lahan telah mencapai 99,55%.

Ia menambahkan bahwa sesuai dengan Permenko Perekonomian No. 9 Tahun 2022, fokus pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi adalah pada ruas Probolinggo-Besuki.

“Pembangunan tol ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan konektivitas merata di seluruh Indonesia, yang menjadi salah satu prioritas dalam agenda Asta Cita."

"Dengan selesainya tahap I, kami optimistis dapat mendukung penguatan ekonomi wilayah Jawa Timur sekaligus mengurangi kesenjangan infrastruktur antarwilayah."

"Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,4 km terbagi menjadi dua tahap pembangunan. Saat ini, kami baru melaksanakan tahap Gending-Besuki sepanjang 50 km,” ujar Adi.

Baca juga: Bupati Karawang Ingin Percepat Ambil Alih Akses Tol Karawang Timur

Ia juga menambahkan bahwa jalan tol Probolinggo-Banyuwangi tidak hanya akan memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat.

Jalan tol itu juga berfungsi sebagai katalisator pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan industri di kawasan Tapal Kuda (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo).

Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat transformasi ekonomi berbasis infrastruktur berkelanjutan.

"Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, maka pengerjaan konstruksi untuk segmen Gending-Kraksaan ditargetkan selesai pada Maret 2025 dan dapat digunakan untuk fungsional selama periode libur Hari Lebaran Tahun 2025. Sedangkan untuk segmen Kraksaan-Besuki ditargetkan selesai di tahun 2025."

"Dalam membangun jalan tol ini, kami bersama kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik, hingga keselamatan lingkungan."

"Kami juga menjaga TKDN dalam proyek ini, dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya setempat dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan, serta bahan dalam negeri,” ungkap Adi.

Baca juga: Tol Probowangi Ruas Gending-Kraksaan Dibuka untuk Mudik Lebaran 2025

Pembangunan tahap I Probolinggo-Besuki akan memiliki tiga gerbang tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki, serta tiga simpang susun yaitu SS Kraksaan, SS Paiton, dan SS Besuki.

Secara keseluruhan, jalan tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi atas tujuh seksi, yaitu seksi 1 Gending-Kraksaan (12,88 km), seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,20 km), seksi 3 Paiton-Besuki (25,60 km), seksi 4 Besuki-Situbondo (42,30 km), seksi 5 Situbondo-Asembagus (16,76 km), seksi 6 Asembagus-Bajulmati (37,45 km), dan seksi 7 Bajulmati-Ketapang (29,21 km).

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola oleh PT JPB.

Proyek ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antara Probolinggo dan Besuki dari semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 km/jam.

Jalan tol ini juga menjadi bagian akhir dari jaringan jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa, untuk meningkatkan konektivitas serta mempermudah mobilitas orang, barang, dan jasa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau