Terungkap, Pesisir Pantai Ber-SHM di Sumenep Capai 74 Hektar

SUMENEP, KOMPAS.com - Polemik kepemilikan sertifikat hak milik (SHM) di pesisir Pantai Dusun Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus bergulir.

Teranyar, terungkap fakta bahwa luas area pesisir pantai dan laut yang telah memiliki SHM di Dusun Tapakerbau itu tidak hanya 21 hektar, tetapi 74 hektar.

Kepala Desa Gersik Putih, Muhab menyebutkan, total ada 74 hektar area pesisir pantai di dusun tersebut yang telah mengantongi SHM.

Baca juga: Polemik SHM di Pesisir Pantai Sumenep, Walhi Jatim Bersuara

Rinciannya, 53 hektar pesisir pantai sudah digarap menjadi tambak, sedangkan 21 hektar lainnya belum digarap sebab mendapat penolakan dari warga setempat.

Dari penelusuran Kompas.com, reklamasi di atas pesisir pantai seluas 53 hektar itu telah dilakukan sejak tahun 2010, atau satu tahun setelah SHM diterbitkan pada tahun 2009 silam.

"Yang ramai dibahas hanya 21 hektar itu (karena belum digarap tambak)," ucapnya. 

Selain 74 hektar pesisir pantai yang telah memiliki SHM, Muhab juga menyebut bahwa ada 21 hektar pesisir pantai yang tidak mengantongi SHM.

Namun, puluhan hektar pesisir pantai yang belum memiliki SHM itu juga direncanakan akan direklamasi dan dialihfungsikan menjadi tambak.

"Sebenarnya total 94 hektar. Sebanyak 53 hektar lahan yang ber-SHM sudah digarap. 21 hektar yang bersertifikat belum digarap, dan ada lagi 21 hektar lahan yang non-sertifikat juga belum digarap," katanya.

Baca juga: Soal Sertifikat Tanah Laut di Sumenep, Deni Wicaksono Desak BPN Investigasi dan Evaluasi Menyeluruh

Sebelumnya, area pesisir pantai dan laut yang telah memiliki SHM juga ditemukan di Dusun Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Dari penelusuran Kompas.com, kasus ini sudah terjadi jauh sebelum ramainya temuan SHM Pagar Laut di Tangerang, Banten, dan juga temuan hak guna bangunan (HGB) di perairan Surabaya.

Sebab, SHM di wilayah pesisir tersebut sudah diterbitkan sejak tahun 2009 atau 16 tahun lalu.