Ia mengungkapkan, longsor terjadi pada Kamis pagi, sekitar Pukul 05.30 WIB. Peristiwa itu diawali dengan suara gemuruh yang berasal dari perbukitan di belakang rumahnya.
Slamet yang saat itu menyadari adanya sinyal bahaya, langsung bergegas keluar rumah, sambil mengajak seluruh keluarganya keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
“Ada suara kretek-kretek, terus grubyak, langsung saya lari. (Keluarga) yang lain juga ikut lari,” tutur dia, saat ditemui di lokasi longsor.
Longsor di Wonosalam mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Selain itu, ada 2 korban terluka yang harus dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat.
Dua korban meninggal akibat bencana longsor pada Kamis pagi tersebut, adalah Ducha Ismail, serta anak keduanya, Duwi Ayu Wandira alias Andien.
Bapak dan anak itu tertimbun material longsor serta bangunan rumah. Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Duwi Ayu Wandira alias Andien ditemukan pada Kamis (23/1/2025) siang, dalam kondisi tertimbun material longsor serta bangunan rumah.
Kondisi yang sama dialami Ismail. Tubuh bapak 2 anak tersebut ditemukan pada Jumat petang, sekitar pukul 16.00 WIB dan berhasil dievakuasi pada pukul 16.42 WIB.
Baca juga: Akhirnya, Korban ke 2 Longsor Wonosalam Jombang Ditemukan
Koordinator Tim SAR gabungan Yoni Fariza mengatakan, korban ditemukan terjepit di antara reruntuhan material bangunan rumah, sehingga proses evakuasinya memerlukan waktu yang cukup lama.
"Ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB. Memakan waktu cukup lama untuk evakuasi dikarenakan ditemukan terjepit diantara material rumah," katanya Yoni usai memimpin pencarian dan evakuasi korban.
Dia mengungkapkan, material rumah maupun tubuh korban terdorong cukup jauh dari lokasi awal atau lokasi rumah, yakni sejauh 10 hingga 15 meter.
Yoni mengatakan, upaya pencarian korban longsor di Wonosalam, Kabupaten Jombang, menemui kendala sejak hari pertama pencarian.
Menurut Koordinator Pos Basarnas Malang Raya tersebut, kendala-kendala tersebut antara lain, ketebalan tanah longsor yang mencapai 5-10 meter, serta bangunan rumah yang diperkirakan bergeser sekitar 5 meter dari posisi.
Selain itu, kata Yoni, kondisi cuaca juga mempengaruhi upaya pencarian karena kawasan tersebut sangat rentan terjadi longsor susulan jika turun hujan.
Baca juga: Cerita Slamet, Korban Selamat Saat Longsor Terjang 4 Rumah di Wonosalam Jombang
"Dari hasil pemetaan kami, perbukitan di belakang area ini kami temukan ada dua cekungan air. Dengan adanya cekungan itu, maka sangat rawan terjadi longsor susulan," ujar Yoni.