PASURUAN, KOMPAS.com - Suara biola arbanat Abdul Sakrip, yang akrab disapa Wak Dul, selalu menggema di antara keramaian siswa SD Negeri Pekuncen, Pasuruan.
Suara "Ngik.. Ngok.. Ngok.. Ngik... Ngok..." itu berhasil menarik perhatian anak-anak yang ingin menikmati jajanan tradisional berbahan gula pasir yang telah dikenal sejak lama.
Abdul Sakrip (73) adalah penjual arbanat keliling asal Desa Gejugjati, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Dengan penuh kesabaran, ia melayani permintaan siswa-siswa yang ingin menikmati "rambut nenek" kesukaan mereka.
"Beli berapa nak, sabar ya," ujarnya sambil membuka kaleng berisi potongan arbanat.
Baca juga: Jalangkote, Jajanan Tradisional Khas Makassar
Dengan telaten, Wak Dul memasukkan arbanat ke dalam kantong plastik, yang dihargainya antara Rp 3.000 hingga Rp 10.000, tergantung ukuran.
"Lima ribu ya nak, ini hati-hati di jalan," pesan Wak Dul, memberikan nasihat kepada salah satu pembelinya setelah menerima uang.
Menjadi penjual arbanat adalah panggilan hidup bagi Wak Dul. Ia telah menjalani profesi ini sejak tahun 1980, ketika masih lajang.
Ia mengaku menikmati pekerjaan ini meskipun harus berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
"Saya sudah hafal sekolah mana saja yang kira-kira ramai pembelinya. Saya menunggu jam istirahat atau jam pulang sekolah," kata Wak Dul sembari menutup kalengnya rapat.
Setiap pagi, Wak Dul mengendarai motornya menuju Kota Pasuruan dengan arbanat yang sudah disiapkan di rumahnya.
Selain menjajakan arbanat di sekolah, Wak Dul juga menjualnya di tempat-tempat keramaian seperti alun-alun Kota Pasuruan atau sekitar GOR di Jalan Sultan Agung.
Abdul Sakrib 'Wak Dul' selama 45 tahun berjualan arbanat 'rambut nenek' di tengah banjirnya makanan siap saji yang terjual di penggir jalan, Jumat (10/01/2025)."Motor saya parkir, terus saya keliling alun-alun atau nunggu jadwal pulang sekolah," ujarnya.
Setiap hari, meski jualan tidak selalu habis, Wak Dul tetap bersyukur karena diberikan kesehatan.
Dalam satu kali berkeliling, ia membawa tiga kaleng arbanat seberat tiga kilogram yang digantung di badannya.