Awalnya, banjir akibat luapan sungai Afvour Watudakon tersebut hanya menggenangi jalan desa, serta pekarangan rumah, serta lahan pertanian.
Namun sejak Senin dini hari, debit air semakin meningkat, hingga banjir mulai memasuki rumah-rumah warga.
Banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, kondisinya semakin parah dan wilayah yang tergenang juga meluas.
Pantauan Kompas.com, Selasa (10/12/2024) petang, banjir menggenangi wilayah Dusun Beluk bagian selatan, tengah hingga bagian timur wilayah dusun.
“Kalau dihitung sejak Hari Sabtu, berarti banjir di sini sudah memasuki hari keempat,” kata Sistyo Budianto, Kepala Dusun Beluk, Desa Jombok, kepada Kompas.com, Selasa petang.
Dia mengungkapkan, akibat kondisi banjir yang semakin parah, seluruh wilayah Dusun Beluk kini terkena banjir.
Akibat ketinggian banjir yang terus meningkat, ratusan warga memilih untuk mengungsi. Ada yang mengungsi ke posko pengungsian, ada juga yang mengungsi ke rumah kerabatnya di wilayah terdekat.
“Jumlah warga Dusun Beluk sekitar 900 orang, semaunya terdampak banjir. Saat ini ada sekitar 30 persen yang sudah mengungsi,” ungkap Sistyo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang