Editor
KOMPAS.com - Agus Komarudin (38) dan istrinya, Kristina (34) ditemukan tewas di rumahnya di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (5/12/2024).
Selain itu anak sulungnya, Christian Agusta Wiratmaja Putra (9) juga ditemukan tewas. Sementara anak keduanya, SPY (8) ditemukan dalam kondisi terluka.
Semua korban mengalami luka di kepala akibat benda tumpul.
Dari hasil penyelidikan, polisi mengamankan pelaku pembunuhan yakni Yusa (36), warga Bangsongan, Kabupaten Kediri, yang merupakan adik kandung korban, Kristina.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Satu Keluarga di Kediri Merupakan Residivis
Yusa ditangkap saat melarikan diri di wilayah Kabupaten Lamongan dengan membawa mobil milik korban. Polisi menyebut Yusa adalah pelaku tunggal pada kasus pembunuhan tersebut.
Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, Yusa sempat datang ke rumah korban.
Yusa diketahui meminta bantuan untuk meminjam uang sebesar Rp 10 juta kepada Kristina. Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriyono, permintaan tersebut tidak dipenuhi.
"Pak Supriono bercerita bahwa Yusak sebelumnya sudah meminjam uang Rp 2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan," ungkap Rusmani, Jumat(6/12/2024).
Terkait penangkapan Yusa, Rusmini mengaku bahwa warga lega dan berharap pelaku dihukum seadil-adilnya.
"Kami berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai perbuatannya," kata Rusmani.
Baca juga: Kronologi Perampokan Maut di Kediri yang Dilakukan Adik Korban
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto membenarkan bahwa pelaku melakukan pembunuhan karena sakit hati lantaran ditolak saat meminjam uang.
Ia mengatakan pada Minggu (1/12/2024), Yusa sempat datang ke rumah korban untuk meminjam uang. Namun ditolak oleh sang kakak.
Lalu pada Senin (2/12/2024) tengah malam Yusa jalan kaki dari Wates ke kediaman korban sejauh dua kilometer.
Yusa sempat bersembunyi di sekitar rumah korban. Jelang shubuh, pelaku keluar dari persembunyiannya dan menemui sang kakak, Kristina yang baru bangun tidur.
"Saat itu pelaku menemui korban, sempat cekcok, lalu pelaku memukulnya pakai palu yang sudah disiapkannya," kata AKBP Bimo Ariyanto.
Baca juga: Sakit Hati, Motif Pelaku Bunuh dan Rampok Kakak Kandung Beserta Keluarga di Kediri