Editor
"Korban dugaan kekerasan kakak kelas tersebut, meninggal dunia sekitar pukul 16.10 WIB dan saat ini jenazah sudah berada di kamar Jenazah RSUD Subang," kata Kasatreskrim Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, Senin (25/11/2024) malam.
Untuk memastikan penyebab kematian, polisi akan melakukan otopsu di RS Bhayangkara Indramayu.
"Otopsi ini dilakukan untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia, sekaligus untuk proses penyelidikan kasus ini," ucapnya
Gilang juga megaskan proses penyedikan kasus bullying akan terus berlangsung.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan sejumlah saksi baik dari pihak keluarga, teman korban hingga pihak sekolah," kata dia.
Baca juga: Siswa SD Korban Bullying Kakak Kelas di Subang Meninggal Dunia
"Dan karena korban meninggal, kami akan menunggu hasil otopsu untuk memastikan penyebab korban meninggal," imbuhnya
Sementara itu Kapolres AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan ditemukan ada pendarahan otak pada korban.
"Dari hasil otopsi, ditemukan adanya pendarahan di otak yang menyebabkan korban tak sadarkan diri selama 3 hari hingga meninggal dunia, kemarin sore," katanya.
Hasil otopsi ini akan jadi pedoman polisi untuk pemeriksaan kepada sejumlah saksi, guna mengungkap kasus ini.
"Sejauh ini baru 3 saksi yang kita periksa, semuanya merupakan terduga pelaku yang usianya masih dibawah 12 tahun," katanya.
Selain ketiga terduga pelaku, kami juga akan memeriksa pihak sekolah, keluarga korban dan teman korban.
Baca juga: Bocah Kelas 3 SD di Subang Kritis Usai Dirundung Kakak Kelas
"Untuk mengungkap kasus ini, semua akan kita mintai keterangan. Selain itu pemeriksaan terhadap saksi khususnya terduga pelaku dan teman korban kita akan melibatkan unsur pihak terkait seperti Bapas, KPAI serta pihak keluarga," ungkapnya.
Apalagi kata Ariek, terduga pelaku yang menganiaya korban merupakan anak-anak yang usianya masih dibawah 12 tahun.
"Terduga pelaku ini dibawah umur tentunya perlakukan hukum tidak sama dengan orang dewasa," katanya.
Pj Bupati Subang, Imran, terlihat terpukul atas meninggalnya AR. Raut muka Imran terlihat menahan kesedihan saat keluar kamar jenazah RSUD Subang, Senin (25/11/2024) malam.