Editor
"Ini tidak perlu terjadi jika pihak sekolah bisa mengawasi anak didiknya. Akibat kelalaian pihak sekolah, nyawa anak generasi muda bangsa mati sia-sia karena bullying," ucap Imran.
Imran menegaskan kasus Albi ini harus menjadi yang terakhir. Tidak boleh lagi ada lagi kasus bullying di Subang, apalagi hingga menyebabkan nyawa siswa melayang.
"Saya tegaskan, pihak sekolah harus benar-benar mengawasi anak didiknya di sekolah, baik saat jam belajar maupun istirahat, agar kasus Albi tak terulang di kemudian hari," ucapnya.
Baca juga: Emosi Sering Di-bully, Santri Anak di Langkat Bakar Pengurus Ponpes, Sempat Rekayasa Cerita
Imran juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini agar memberikan efek jera bagi murid lain dan juga pihak sekolah.
"Siapapun yang bersalah, dihukum," ucapnya.
Selain itu ia juga menonaktifkan kepala sekolah serta menegaskan akan memecat kepala sekolah jika bersalah.
Dia pun meminta pihak kepolisian untuk memeriksanya karena hal ini tak perlu terjadi jika tak ada kelalaian dari pihak sekolah.
"Kasus ini tak perlu terjadi jika pihak sekolah benar-benar mengawasi siswanya dengan baik di sekolah," katanya
Atas kasus ini, Imran juga akan mengumpulkan semua kepala sekolan, Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Bully Siswi SMP di Jambi, 5 Orang Jadi Tersangka
"Besok seluruh kepala sekolah akan saya kumpulkan di sekolah tempat AR bersekolah yakni SDN Jayamukti Blanakan. Saya akan tegaskan kembali kepada para kepala sekolah agar sungguh-sungguh mengawasi anak didiknya, jangan sampai ada korban selanjutnya," kata Imran
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor: Reni Susanti, Andi Hartik), Tribun Jabar
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang