KOMPAS.com - Seorang pria tega membacok kakak dan ponakannya di Jalan Putat Indah Timur I, Sukomanunggal, Kamis (14/11/2024) malam. Diduga, peristiwa itu didasari masalah hak warisan.
Ketua RW setempat, Susanto, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi terkait tragedi pembacokan tersebut dari salah satu warganya yang tak sengaja melintas, sekitar pukul 18.30 WIB.
"Ketika itu saya ada rapat sama warga, terus warga lain datang katanya ada yang bertengkar. Terus saya langsung ke sini," kata Susanto saat ditemui di lokasi, Kamis (14/11/2024).
Baca juga: Kabur Usai Bacok Istri, Suami di Blitar Akhirnya Ditangkap
Susanto mengungkapkan, pembacokan tersebut diduga dilakukan seorang pria berinisial AD kepada adik kandungnya, SH dan anak perempuan korban, Y, di sekitar rumah.
"Informasinya semenjak SH dan Y (korban) datang sudah cekcok. Terus kayanya pelaku ini membacok di ruangan tengah, soalnya masih ada banyak bekas darahnya," ujarnya.
Selanjutnya, korban SH dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Y dievakuasi ke Rumah Sakit Mayapada. Namun, keduanya meninggal dunia ketika menjalani proses perawatan.
"Kalau pelakunya habis membacok itu masih diam saja duduk di dalam rumah, enggak berusah kabur, enggak ke mana-mana. Tapi tadi sudah dibawa polisi, enggak melawan juga," ujarnya.
Lebih lanjut, Susanto menyebut, permasalahan itu bermula dari rumah warisan yang dimiliki korban. Sedangkan, pelaku yang sudah diberi uang, kembali meminta bagiannya.
Baca juga: Tak Terima Dicekik, Pria 60 Tahun di NTT Bacok Ponakannya hingga Luka Berat
"Sekitar 2 minggu lalu, bulan kemarin pokoknya saya sempat mediasi sama pihak kelurahan, polsek, koramil, enggak ada titik temu. Saya juga sudah sarankan dibawa ke pengadilan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofik bersama beberapa anggotanya, tampak baru selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Pelaku kami bawa ke Mapolrestabes Surabaya, nanti penanganan kasusnya dilimpahkan ke sana. Kedua korban meninggal ketika perawatan di rumah sakit," kata Zainur.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang