Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas Pilgub Jatim: Ini Penyebab Elektabilitas Khofifah-Emil Unggul

Kompas.com, 15 November 2024, 02:20 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul dalam survei Litbang Kompas dengan elektabilitas 52,5 persen. 

Sementara elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, 3,8 persen.

Sedangkan Calon Gubernur nomor urut 3, Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), elektabilitasnya 20,9 persen. 

Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilkada Jatim 2024: Elektabilitas Khofifah-Emil 52,5 Persen

Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu mengungkapkan ada tiga faktor yang menyebabkan elektabilitas Khofifah-Emil unggul dibandingkan dengan dua paslon lainnya. Pertama, adalah faktor petahana satu paket. 

"Dengan posisi petahana, apalagi satu paket, ini kan sudah memiliki rekam jejak selama lima tahun terakhir ini sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur. Dan tentu dengan popularitas yang relatif tinggi, apalagi approval rating-nya sudah di atas rata-rata, di atas 70 sampai 75 persen," kata Yohan dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

Kedua, loyalitas pemilih Khofifah-Emil pada pilkada 2018 lalu dijaga dengan baik sehingga menjadi penopang tingginya elektablitas. 

"Khofifah-Emil ini juga menjadi kontestan di Pilkada 2018. Kalau di survei kita, rata-rata 60 persen lebih pemilih mereka itu akan milih mereka lagi. Jadi ada loyalitas pemilih mereka yang relatif dijaga baik. Ini jadi penopang," ungkap Yohan. 

Ketiga, dukungan warga Nahdliyin menjadi faktor yang menyokong elektabilitas Khofifah-Emil. Sebab, kata Yohan, responden yang mengaku sebagai warga Nahdliyin rata-rata akan memilih paslon petahana tersebut. 

"Kita tahu Jawa Timur basisnya NU. Ini juga rata-rata sebagaian besar responden kita yang mengaku warga NU memilih Khofifah Emil," katanya. 

Yohan mengatakan, Khofifah memiliki kelebihan pada aspek struktural dan kultural dalam menggaet suara warga Nahdliyin di Jatim.

Diketahui, secara struktural, Khofifah merupakan Ketua Umum PP Muslimat NU selama 24 tahun. 

"Muslimat NU ini jaringannya lumayan di akar rumput. Jaringan infrastruktur sosialnya. Pengajian-pengajian Muslimat itu menjadi kekuatan Khofifah sebagai basis pemilihnya," katanya. 

Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilgub Jabar 2024: Pengangguran dan Kemiskinan Harus Segera Diselesaikan

Selain itu, menurut Yohan, sosok Khofifah lebih kuat secara kultural di lingkup warga Nahdliyin.

"Bu Luluk cenderung karena PKB-nya. Struktur di PKBnya. Sementara Gus Hans lebih ke kultural tapi tidak populer di Jatim," ungkapnya. 

Selain itu, Yohan menyebut, pasangan Luluk-Lukman dan Risma-Gus Hans kalah start dengan Khofifah Emil. Diketahui, Luluk-Lukman dan Risma-Gus Hans baru dipasangkan di menit-menit akhir jelang pendaftaran Pilkada. 

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau