Asmadi juga menanyakan tentang sikap Mathur terhadap aspirasi dan kritik lewat media digital yang kerap diberangus.
"Ini soal mentalitas. Sikap humanis buat Pak Mathur ketika terpilih, apakah open dan membuka pendopo bupati untuk anak muda?" tanyanya.
Baca juga: Pilkada Bangkalan: Lukman-Fauzan Nomor Urut 1, Mathur-Jayus Nomor Urut 2
Sedangkan Muhammad Thohir menutup sesi tanya jawab dengan pertanyaan tegas. Ia meminta Mathur untuk mundur jika program yang dicanangkan tidak berjalan.
"Apakah siap mundur ketika satu atau dua tahun janji-janjinya tidak ditepati? Karena semua akan mengobral janji-janji manis," kata dia.
Menanggapi semua pertanyaan itu, Mathur memastikan akan mengajak anak-anak muda untuk berkreasi dan berjanji akan mendukung mereka dengan kebijakan anggaran yang tepat.
"Saya akan memfasilitasi anak-anak muda. Ayo berkreasi Anda, kita akan fasilitasi dengan kebijakan anggaran di Kabupaten Bangkalan," ujar Mathur.
Mathur juga menekankan pentingnya peran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam mendukung kreativitas anak muda.
Ia akan menjadikan Pendopo Agung Pratanu sebagai rumah rakyat. Karena itu, ia akan menggelar pertemuan minimal satu bulan sekali dengan pemuda.
"Dinas mana nanti yang harus kita minta untuk memfasilitasi anak muda, akan kita wadahi. Kita bisa ngopi minimal satu bulan sekali di Pendopo."
"Coffee morning boleh, atau kita mau cangkrukan malam-malam sampai bakar-bakar ikan juga boleh, serius. Saya akan buat pendopo ini rumah rakyat," ujar Mathur.
Baca juga: Mengenal Lukman-Fauzan dan Mathur-Jayus, Dua Paslon yang Bertarung di Pilkada Bangkalan
Ia melihat banyak potensi anak muda yang belum terwadahi dengan baik. Ia menyadari peran anak muda di Bangkalan selama ini kerap terabaikan dan dilupakan.
"Saya membuka ruang kreativitas seluas-luasnya untuk anak muda. Saya melihat memang banyak yang terlupakan, banyak yang diabaikan di perkotaan ini," kata Mathur.
Selain itu, Mathur juga menyoroti masalah lapangan pekerjaan di Bangkalan yang masih minim. Ia berencana untuk menarik investasi dan membangun pabrik guna menyerap tenaga kerja lokal.
"Kalau bicara anak-anak muda di Bangkalan sebenarnya luar biasa, tapi selama ini tidak diwadahi. Maka pilihannya, kita harus ramah investasi dan mengajak investor untuk ikut membangun Bangkalan, membangun pabrik dan sebagainya dan tenaga kerjanya harus dari anak muda di Bangkalan," jelasnya.
Mathur juga berjanji untuk mempercepat proses perizinan dan membuka kanal pengaduan online.