Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nongkrong Bareng Komunitas Pemuda, Cabup Bangkalan Ini "Diserang" Banyak Pertanyaan

Kompas.com, 5 Oktober 2024, 23:17 WIB
Ghinan Salman,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Calon Bupati Bangkalan Nomor Urut 2, Mathur Husyairi nongkrong sekaligus diskusi bareng dengan beragam komunitas pemuda di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, bertajuk "Soddhu' Mathur" pada Jumat (4/10/2024) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Kegiatan yang berlangsung di Kedai Pustaka, Jalan Kartini Nomor 10, Kelurahan Kraton, Bangkalan, ini dikemas dengan suasana santai dengan tujuan menyerap aspirasi pemilih.

Istilah "Soddhu'" berasal dari Bahasa Madura yang berarti "menusuk", bertujuan mendorong masyarakat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam kepada Mathur.

Baca juga: Kampanye Damai Pilkada Bangkalan: Lukman Tekankan Kebersamaan, Mathur Bicara Bahaya Politik Uang

Adapun Mathur, sebagai tokoh utama dalam program ini, tidak hanya menerima pertanyaan-pertanyaan kritis, tetapi juga diminta memberikan solusi konkret terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Bangkalan.

Di akhir acara, Mathur juga diminta menandatangani 16 poin pakta integritas yang akan ditagih ketika terpilih menjadi bupati Bangkalan.

Pemuda yang hadir dalam kegiatan itu merupakan anak muda skena Bangkalan, yang merupakan akronim dari singkatan 3 kata, yaitu Sua, cengKErama dan kelaNA.

Ada berbagai pertanyaan dari pemuda setempat mengenai isu-isu krusial yang mereka hadapi.

Muhammad Rizky mengawali sesi tanya jawab dengan menanyakan solusi konkret yang bisa diberikan Mathur terkait sulitnya lapangan pekerjaan dan perbaikan infrastruktur di Bangkalan.

"Di Bangkalan ini, banyak sekali infrastruktur rusak, jalan yang rusak, terutama di desa-desa. Banyak juga pemuda ini menganggur, merantau, karena nggak tahu harus kerja apa di Bangkalan," kata dia.

Kemudian, Alazaz Farhami, dari Komunitas Public Speaking dan Mahasiswa STAIS, mengangkat isu literasi dan akses buku yang minim di Bangkalan.

Ia ingin literasi di Bangkalan bisa hidup, sehingga kualitas SDM di Bangkalan juga meningkat.

"Toko buku saja tidak ada, saya sampai malu dengan mahasiswa dari luar daerah," keluhnya.

Sementara Asmadi dari Bangkalan Creative Banhkalan menyoroti rumitnya perizinan untuk menyelenggarakan event bagi pemuda.

Ketika menggelar event yang sifatnya hiburan, para pemuda selalu dibenturkan dengan slogan Bangkalan Kota Zikir dan Selawat.

"Perizinan dalam menyelenggarakan event untuk pemuda cukup rumit, berjenjang, dan birokratis, kita dibenturkan dengan slogan-slogan religius," ungkap dia.

Asmadi juga menanyakan tentang sikap Mathur terhadap aspirasi dan kritik lewat media digital yang kerap diberangus.

"Ini soal mentalitas. Sikap humanis buat Pak Mathur ketika terpilih, apakah open dan membuka pendopo bupati untuk anak muda?" tanyanya.

Baca juga: Pilkada Bangkalan: Lukman-Fauzan Nomor Urut 1, Mathur-Jayus Nomor Urut 2

Sedangkan Muhammad Thohir menutup sesi tanya jawab dengan pertanyaan tegas. Ia meminta Mathur untuk mundur jika program yang dicanangkan tidak berjalan.

"Apakah siap mundur ketika satu atau dua tahun janji-janjinya tidak ditepati? Karena semua akan mengobral janji-janji manis," kata dia.

Menanggapi semua pertanyaan itu, Mathur memastikan akan mengajak anak-anak muda untuk berkreasi dan berjanji akan mendukung mereka dengan kebijakan anggaran yang tepat.

"Saya akan memfasilitasi anak-anak muda. Ayo berkreasi Anda, kita akan fasilitasi dengan kebijakan anggaran di Kabupaten Bangkalan," ujar Mathur.

Mathur juga menekankan pentingnya peran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dalam mendukung kreativitas anak muda.

Ia akan menjadikan Pendopo Agung Pratanu sebagai rumah rakyat. Karena itu, ia akan menggelar pertemuan minimal satu bulan sekali dengan pemuda.

"Dinas mana nanti yang harus kita minta untuk memfasilitasi anak muda, akan kita wadahi. Kita bisa ngopi minimal satu bulan sekali di Pendopo."

"Coffee morning boleh, atau kita mau cangkrukan malam-malam sampai bakar-bakar ikan juga boleh, serius. Saya akan buat pendopo ini rumah rakyat," ujar Mathur.

Baca juga: Mengenal Lukman-Fauzan dan Mathur-Jayus, Dua Paslon yang Bertarung di Pilkada Bangkalan

Ia melihat banyak potensi anak muda yang belum terwadahi dengan baik. Ia menyadari peran anak muda di Bangkalan selama ini kerap terabaikan dan dilupakan.

"Saya membuka ruang kreativitas seluas-luasnya untuk anak muda. Saya melihat memang banyak yang terlupakan, banyak yang diabaikan di perkotaan ini," kata Mathur.

Selain itu, Mathur juga menyoroti masalah lapangan pekerjaan di Bangkalan yang masih minim. Ia berencana untuk menarik investasi dan membangun pabrik guna menyerap tenaga kerja lokal.

"Kalau bicara anak-anak muda di Bangkalan sebenarnya luar biasa, tapi selama ini tidak diwadahi. Maka pilihannya, kita harus ramah investasi dan mengajak investor untuk ikut membangun Bangkalan, membangun pabrik dan sebagainya dan tenaga kerjanya harus dari anak muda di Bangkalan," jelasnya.

Mathur juga berjanji untuk mempercepat proses perizinan dan membuka kanal pengaduan online.

Ia mengaku akan berkolaborasi dengan anak muda Bangkalan yang melek literasi digital dan kompeten dalam bidang information technology (IT) untuk membangun sistem pengaduan online terintegrasi.

Baca juga: Pasangan Mathur-Jayus Resmi Daftar Pilkada Bangkalan, Tepis Tuduhan Calon Boneka

"Soal perizinan yang bertele-tele, kami akan buat itu lebih cepat. Kami akan buat pengaduan online, kita akan ajak anak muda berkolaborasi membangun infrastruktur teknologinya, agar kritik terhadap pelayanan langsung masuk ke saya, ke OPD, dan ada evaluasi setiap bulannya," ungkapnya.

Mathur juga menegaskan komitmennya untuk mundur tampa perlu diminta, jika programnya tidak terealisasi.

"Dan apabila program saya tidak ditepati, tidak perlu mendesak saya untuk mundur. Saya akan mundur secara sukarela tanpa dituntut jika kepemimpinan saya sebagai bupati tidak bermanfaat," tutur dia.

Berikut 16 poin pakta integritas yang ditandatangani Mathur Husyairi bersama tiga perwakilan komunitas pemuda Bangkalan:

1. Akan menyelesaikan satu ruas jalan dari anggaran satu tahun APBD
2. Menjadikan jalan kabupaten menjadi jalan provinsi dengan syarat dilakukan pelebaran jalan 1 meter ke kanan dan 1 meter ke kiri
3. Menjadikan Bangkalan ramah Investasi
4. Menghidupkan Pendopo dengan mengadakan pertemuan satu bulan sekali dengan OPD dan anak muda kreatif
5. Membantu wartawan Hasan untuk membeli mobil untuk digunakan menjadi perpustakaan keliling
6. Mengadakan lomba story telling di SD dan SMP sebagai upaya melatih minat baca
7. Akan membuka pengaduan online agar kritik dapat masuk portal dan akan dievaluasi setiap bulannya
8. Bersedia dihubungi langsung melalui WhatsApp pribadi
9. Membuka fasilitas umum untuk anak muda dan mempermudah akses peminjaman
10. Pendopo akan dibuka untuk umum dan dijadikan Rumah Rakyat
11. SMembangun gedung kesenian di Bangkalan
12. Membuka data Sekolah Dasar yang tidak produktif, sekolah akan ditutup karena kekurangan tenaga pendidik dan terjadi dobel jabatan
13. SMK yang tidak produktif tidak akan diberikan izin operasionalnya
14. Mengkaji pemerintahan desa atas kinerjanya
15. Memperhatikan guru ngaji yang digaji dengan upah tidak sepatutnya
16. Akan mundur secara sukarela tanpa dituntut ketika tidak bermanfaat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau