Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Keunikan Gunung Semeru, Salah Satunya Ada di Tanjakan Cinta

Kompas.com, 13 Agustus 2024, 23:09 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

4. Keindahan Danau di Kaki Semeru

Gunung Semeru juga dikenal dengan pesona danau yang berada di sepanjang jalur pendakian.

Pemandangan di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki.

Bahkan ada beberapa pendaki yang sengaja berkunjung untukmenikmatisuasana di tepi danau.

5. Mitos di Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta adalah sebuah tanjakan dengan kemiringan 45 derajat di jalur pendakian Gunung Semeru.

Lokasi Tanjakan Cinta berada di jalur antara Ranu Kumbolo dengan Oro-oro Ombo.

Menariknya, Tanjakan Cinta memiliki mitos bahwa pendaki yang menoleh ke belakang ketika tengah menanjak akan putus cinta.

Sementara pendaki yang melewati tanjakan ini sembari memikirkan pasangannya dan berhasil melewatinya tanpa menoleh ke belakang maka hubungannya akan berjalan mulus.

6. Pesona Hamparan Bunga di Oro-oro Ombo

Oro-oro Ombo merupakan padang savana yang akan ditemui pendaki setelah berhasil melewati Tanjakan Cinta.

Pada waktu-waktu tertentu, Oro-oro Ombo akan memunculkan pesonanya karena dihiasi oleh hamparan bunga yang bermekaran.

Bunga-bunga berwarna ungu ini sering dikira sebagai bunga lavender, padahal sebenarnya tanaman ini adalah bunga verbena.

Bunga verbena ini boleh dipetik oleh pendaki karena bukan merupakan tanaman yang dilindungi.

Di balik keindahannya, ternyata tanaman ini bersifat invasif sehingga pendaki yang memetiknya diharap membawanya dengan hati-hati agar tidak tercecer di tempat lain karena dapat mengganggu ekosistem.

7. Kalimati dan Arcapada

Kalimati menjadi pos pendakian terakhir sekaligus batas aman pendakian yang ditetapkan TNBTS dan direkomendasikan oleh PVMBG.

Di lokasi ini umumnya pendaki akan mendirikan tenda dan beristirahat sebelum melakukan perjalanan menuju puncak Mahameru apabila kondisi dinyatakan aman.

Umumnya perjalanan ke puncak Mahameru dilakukan pada dini hari karena pendaki mengejar waktu sebelum angin membawa gas beracun dari kawah ke area puncak.

Dalam perjalanan ke puncak via jalur lama, pendaki akan melewati sebuah situs arkeologi bernama Arcapada (Arcopodo).

Di situs ini terdapat sepasang arca perwujudan dari Dewa Siwa yang menjadi simbol tolak bala.

Berada di ketinggian 3.002 m dpl, Arcapada menjadi rumah tertinggi untuk sebuah arca kuno yang ada di Pulau Jawa.

Sumber:
vsi.esdm.go.id 
www.the7summitsindonesia.com   
bookingsemeru.bromotenggersemeru.org  
ksdae.menlhk.go.id  
kompas.com 
travel.kompas.com 
surabaya.kompas.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau