LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tiga kali meletus pada Selasa (23/7/2024) pagi.
Erupsi terjadi pukul 00.42 WIB, 05.20 WIB, dan 06.01 WIB. Namun, letusan yang terjadi tidak dapat dipantau secara visual karena gunung tertutup kabut.
Baca juga: Mengenang Pendakian Gunung Semeru Saat Masih Buka, Perjalanan 3-4 Hari
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patfia Dwi Hastiadi mengungkapkan belum ada laporan dampak tiga kali letusan yang dialami warga.
"Menurut laporan dari pos pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, benar telah terjadi erupsi tiga kali, tapi karena tertutup kabut, jadi tidak terlihat," kata Patria di Lumajang, Selasa (23/7/2024).
Baca juga: Status Gunung Semeru Turun, Pendakian Tidak Buru-buru Dibuka
Adapun saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level II atau Waspada.
Patria menambahkan, aktivitas warga yang berada di lereng Gunung Semeru juga masih terpantau normal.
Meski begitu, Patria mengimbau warga yang beraktivitas di lereng Gunung Semeru untuk tetap waspada.
Warga diminta tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Baca juga: Status Gunung Semeru Turun, Kapan Jalur Pendakian Dibuka Kembali?
Di luar jarak tersebut, warga juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, kata Patria, dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Api Semeru agar tidak dilakukan aktivitas karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
"Kami imbau warga untuk tetap waspada dan perhatikan rekomendasi dari PVMBG, apalagi erupsi yang terjadi terkadang tidak bisa dilihat secara visual seperti pagi tadi," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang