Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul dan Misteri Gunung Semeru, dari Paku Bumi di Tanah Jawa hingga Ranu Kumbolo

Kompas.com - 25/01/2022, 14:40 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Semeru merupakan gunung berapi kerucut sekaligus gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Lokasi Gunung Semeru mencakup dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Puncak Gunung Semeru atau yang disebut Mahameru berada di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dengan ketinggian itu, Gunung Semeru menjadi gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci dan Gunung Rinjani.

Baca juga: Legenda Gunung Semeru, Paku Bumi di Tanah Jawa yang Ditancapkan Para Dewa

Sebagaimana banyak tempat di Jawa, Gunung Semeru juga memiliki misteri yang belum dipecahkan hingga saat ini.

Bahkan, asal-usul Gunung Semeru juga dikaitkan dengan sejumlah legenda yang sudah turun temurun diyakini masyarakat sekitar.

Asal-usul Gunung Semeru

Konon, Gunung Semeru dianggap sebagai Paku Bumi di Tanah Jawa. Paku bumi ini membuat Pulau Jawa menjadi seimbang dan stabil.

Dalam Kitab Tantu Panggelaran misalnya, disebutkan bahwa Gunung Semeru merupakan bagian dari Gunung Meru yang ada di India.

Disebutkan, puncak Gunung Meru di India sengaja dibawa Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa sebagai paku bumi atau pasak bumi.

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Sumatera, Ada yang Berstatus Gunung Aktif Paling Tinggi di Indonesia

Konon dulunya Pulau Jawa terombang-ambing di lautan karena tidak ada penekannya.

Bhatara Guru lantas meminta kepada Dewa Brahma dan Dewa Wisnu agar Pulau Jawa dihuni oleh manusia.

Sebelum itu, Pulau Jawa perlu diberi penekan agar tidak terombang-ambing.

Maka, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma lantas membawa puncak Gunung Meru untuk menjadi paku bumi di Tanah Jawa.

Awalnya puncak Gunung Meru itu diletakkan di bagian barat Pulau Jawa. Namun, keputusan itu membuat bagian timur pulau terangkat.

Kemudian, puncak gunung dipindah ke bagian timur. Sama seperti sebelumnya, kini giliran bagian barat yang terangkat.

Akhirnya para dewa memutuskan untuk membagi puncak Meru menjadi dua, satu diletakkan di barat dan menjadi Gunung Penanggungan.

Kemudian bagian yang satu lagi diletakkan di timur Pulau Jawa, dan menjadi Gunung Semeru.

Misteri Gunung Semeru

Ranu Kumbolo (foto diambil sebelum pandemi Covid-19).Indonesia Travel Ranu Kumbolo (foto diambil sebelum pandemi Covid-19).
Selain cerita legenda terkait asal-usulnya, Gunung Semeru yang menjadi favori pendakian juga menyimpan banyak misteri.

Berikut beberapa mister Gunung Semeru yang menjadi tanda tanya hingga saat ini:

Baca juga: Ranu Kumbolo Jadi Penghapus Lelah...

1. Ranu Kumbolo

Di Gunung Semeru terdapat danau yang terletak di kaki gunung, yang dikenal dengan nama Ranu Kumbolo.

Area permukaan Ranu Kumbolo seluas 15 hektare, dan lokasinya berada di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ranu Kumbolo termasuk rute yang digemari pendaki, karena dianggep lebih mudah menuju puncak Gunung Semeru ketimbang rute yang lain.

Setidaknya ada dua misteri di area Ranu Kumbolo ini, pertama Ikan Mas Ranu Kumbolo, serta kedua hantu wanita.

Konon, ikan mas Ranu Kumbolo diyakini sebagai titisan dewi-dewi yang memang ditugaskan untuk menjaga danau ini.

Masyarakat sekitar percaya, ikan-ikan itu tidak boleh ditangkap. Jika melanggar, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara hantu di Ranu Kumbolo konon sering menampakkan diri dalam wujud seorang wanita.

Hantu wanita Ranu Kumbolo ini dipercaya sebagai penunggu danau tersebut. Kedatangannya ditandai dengan munculnya kepulan asap tebal.

Baca juga: 9 Spot Terindah Saat Mendaki Gunung Semeru, Ranu Kumbolo hingga Mahameru

2. Arcopodo

Arcopodo adalah dua arca yang berdampingan di dalam hutan Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.002 meteri di atas permukaan laut.

Kedua arca ini sama-sama menghadap ke utara, yang berarti lurus menatap puncak Mahameru.

Jalur menuju ke Arcopodo ini cukup tersembunyi, sehingga tidak sembarang orang yang bisa menjangkaunya.

Konon, keberadaan Arcopodo dan jalur untuk menuju ke arahnya dijaga oleh para Dewa.

Karena tidak semua orang bisa menjangkaunya, maka ada beberapa versi terkait bentuk Arcopodo.

Ada yang menyebut Arcopodo sebesar anak kecil, namun ada pula yang berpendapat Arcopodo memiliki ukuran raksasa.

3. Kelik Gunung Semeru

Kelik ini merupakan kawasan di dekat Danau Ranu Kumbolo, yang berupa keramik berukuran 2x60 sentimeter.

Batu keramik yang ada di sana berjumlah dua buah, yang satu berwarna hitam, dan satunya lagi berwarna putih.

Kelik ini dibangun untuk mengenang beberapa orang pendaki yang meninggal saat mendaki Gunung Semeru.

Sehingga, kawasan Kelik ini merupakan tempat penghormatan kepada pendaki yang meninggal dunia, seperti aktivis Soe Hok Gie.

Konon, di lokasi Kelik ini sering ada makhluk yang menampakkan diri kepada beberapa pendaki.

Sumber:
Kompas.com
https://perpustakaan.id/gunung-semeru/
https://kids.grid.id/read/473031720/4-mitos-dan-sejarah-gunung-semeru-ramalan-pulau-jawa-dan-kisah-yang-menyelimuti?page=all

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Surabaya
Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com