Tahap selanjutnya adalah rekomendasi tahap kedua yang akan diberikan nanti jika dirinya sudah mendapatkan calon wakil wali kota Blitar.
“Memang kalau dibaca rekom PKB ini penetapan tahap pertama ya. Penentapan itu akan diganti penetapan tahap kedua jika sudah ada wakil untuk mendaftar ke KPU sebagai pasangan,” terangnya.
Ditanya kriteria calon wakil wali kota, Ibin menyebut sosok dengan latar belakang ideologi nasionalis sebagai prioritas pertama karena dirinya sebagai calon wali kota telah merepresentasikan latar belakang religius atau partai "hijau”.
Disinggung peluangnya untuk berkompetisi melawan calon yang diusung PDI-P, Ibin mengaku telah siap dengan segala kemungkinan.
“Kalau saya di tahap awal saya mendaftar ke semua partai. Tapi kami sudah siap dengan segala kemungkinan. Berkompetisi dengan siapa pun tidak masalah, siap,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Blitar Yasin Hermanto mengatakan bahwa PKB menjadi partai politik yang terdepan di Kota Blitar dalam menghadapi Pilkada 2024 dengan memberikan rekomendasi kepada Muhibbin.
Bersama Ibin, kata Yasin, PKB akan bergerak menjalin komunikasi dengan partai lain untuk mencari teman koalisi sekaligus mendapatkan calon wakil wali kota Blitar yang akan berpasangan dengan Ibin.
Ditanya kemungkinan berkoalisi dengan PDI-P, Yasin mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.
“Wong namanya politik. Tiap hari berubah, tiap jam, tiap menit. Kita dari partai manapun dan khusus PDI-P, saat ini pun tidak ada perubahan, tetap berkomunikasi,” ujar Yasin.
“Entah nanti titik akhirnya bagaimana, yang jelas posisi kita, karena hanya ada dua partai yang bisa memberangkatkan paslon sendiri di Kota Blitar ini, PDI-P dan PKB, yang jelas Mas Ibin daftar di manan pun itu sebagai calon wali kota,” tambahnya.
Pada Pemilu 2024 yang berlangsung Februari lalu, PKB Kota Blitar berhasil mendapatkan lima kursi DPRD Kota Blitar, bertambah 2 kursi dibandingkan perolehan dari Pemilu 2019 dengan 3 kursi.
Dengan 5 kursi dari total 25 kursi di DPRD Kota Blitar, PKB menjadi partai kedua di Kota Blitar yang dapat mengusung pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerahnya sendiri selain PDI-P.
Di sisi lain, PDI-P Kota Blitar berhasil mendapatkan 8 kursi dari Pemilu 2024, lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon sendiri. Meskipun, jumlah tersebut turun dibandingkan perolehan kursi PDI-P pada Pemilu 2019 sebanyak 10 kursi.
Pada awal Juli lalu, DPP PDI-P memberikan surat tugas kepada politisi Bambang Rianto untuk melakukan konsolidasi politik sebagai bakal calon wali kota Blitar 2024.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang