Pengiriman 1 Bus Penuh Rokok Ilegal Rp 1,15 Miliar Digagalkan di Blitar

BLITAR, KOMPAS.com – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Blitar berhasil menggagalkan pengiriman satu bus penuh rokok ilegal senilai Rp 1,15 miliar yang akan dikirimkan ke Lampung, Sumatera Selatan.

Juru Bicara Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea Cukai Blitar Herlambang Wicaksono mengatakan bahwa satu bus penumpang diisi penuh dengan rokok ilegal dihentikan petugas Bea Cukai di wilayah Kota Blitar pada Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Eksekusi Rumah Dinas di Tomang, Bea Cukai Klaim Punya Bukti Kepemilika

Herlambang mengatakan, tim intelijen mereka sudah membuntuti bus tersebut sejak dari wilayah timur Jawa Timur. Kemudian bus dihentikan di wilayah Kota Blitar.

Setelah mengecek dan memastikan bahwa bus berisi rokok ilegal, bus digiring ke Terminal Patria Blitar untuk pembongkaran.

“Bus diisi penuh rokok ilegal sebanyak 107 koli atau 840.400 batang rokok dengan nilai jual di pasaran mencapai Rp 1,159 miliar,” ungkap Herlambang di Blitar, Jawa Timur, Kamis (25/7/2024).

Baca juga: Diduga Kejar Elf Pengangkut Rokok Ilegal, Mobil Bea Cukai Kecelakaan di Tol Jombang

Satu bus berisi penuh rokok ilegal itu, kata Herlambang, berisiko menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 816 juta.

Tetapi Herlambang belum menyebut secara spesifik nama daerah asal pengiriman rokok ilegal tersebut. Satu bus penumpang berisi penuh rokok ilegal tersebut, ujarnya, diduga hendak dikirim menuju Lampung, Sumatera Selatan.

Dia juga membenarkan bahwa hingga kini pihaknya belum berhasil menangkap pihak pengirim atau pun produsen rokok tersebut.

“Saat ini masih didalami, masih dikembangkan untuk keperluan penyelidikan,” tuturnya.

Baca juga: 5.780 Batang Rokok Ilegal Disita Satpol PP Lamongan dari 4 Toko Kelontong

Lebih jauh, Herlambang mengatakan bahwa sepanjang semester pertama 2024 pihaknya berhasil membongkar peredaran rokok ilegal sebanyak 1,45 juta batang dengan total nilai sekitar Rp 2 miliar.

Rokok ilegal sebanyak itu, lanjutnya, berpotensi menimbulkan kerugian negara dari pemasukan cukai rokok sebesar sekitar Rp 1,5 miliar.