Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Dugaan Keterlibatan Kepala Desa Saat Kampanye Pilpres di Banyuwangi

Kompas.com - 08/04/2024, 11:03 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

"Pada pasal itu ditegaskan, setiap pejabat negara termasuk kepala desa dilarang membuat keputusan dan atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta pemilu selama masa kampanye,” ungkap Dharma.

Dharma menyebut tak patut seorang kepala desa yang notabene adalah pemimpin pemegang jabatan politik di desa ikut larut dalam kampanye pemenangan pasangan calon tertentu.

“Ya tidak pantas lah, apalagi dia juga kades. Saya melaporkan ini supaya ada efek jera, dan tidak menular ke yang lain-lainnya. Awalnya saya melapor sebagai lembaga, karena pihak Bawaslu dan KPU tidak tahu, akhirnya disarankan lapor sebagai perorangan,” ujar Dharma.

Dharma mengakui, saat kampanye Gibran yang dihadiri oleh Kades Gintangan tersebut, dirinya tidak berada di lokasi. Dharma tidak melihat secara langsung Hardiyono di tempat acara milik petinggi Partai Demokrat Banyuwangi tersebut.

“Saya memang tidak hadir di lokasi acara situ. Itu kan karena viralnya video itu, saya resah setelah melihat video itu viral dan menyebar di grup-grup media sosial, kok dibiarkan saja di situ. Akhirnya saya lapor,” tegas Dharma.

Baca juga: Kubu Prabowo-Gibran Tak Setuju jika MK Panggil Jokowi dalam Sidang Sengketa Pilpres

Dharma menyebut, suara besar yang diperoleh pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran, karena ikut andilnya peran kepala desa di Kabupaten Banyuwangi dalam proses pemenangan.

“Bukan hanya di Gintangan saja, seluruh kecamatan se Banyuwangi suara 02 cukup besar, karena kan totalitas. Karena apa, ASN to, sistematis dan masif itu jelas. Pengkondisian kepala desa itu jelas. Sangat kuat suaranya, hampir seluruhnya enggak masuk akal,” tutur Dharma.

Baca juga: Saksi Prabowo-Gibran Dapat Surat Tugas dari Kemendagri, Kubu Anies: Bukti ASN Berpihak ke 02

Sementara itu, Kepala Desa Gintangan, Hardiyono membantah ikut terlibat kampanye Gibran Rakabuming Raka di Banyuwangi, Jawa Timur. Hardiyono berdalih, kedatangannya ke dalam acara kampanye itu untuk mengantar istrinya senam gemoy.

"Saya ke sana sekadar mengantar dan menjemput istri bersama komunitas senamnya. Itu pun tidak ada kegiatan karena kampanye sudah selesai,” kata Hardiyono.

Menurut Hardiyono, kedatangannya ke acara bertajuk "Senam Gemoy" itu juga tanpa ada undangan. Dia juga membantah pakaian yang dikenakan oleh dirinya mirip dengan timses paslon.

"Hanya mirip dan tidak mengandung gambar apa pun atau kaus polos," ungkap Hardiyono.

Tidak adanya undangan yang disampaikan oleh Kades Gintangan dalam kampanye Gibran Rakabuming Raka di Banyuwangi tersebut, juga ditegaskan oleh Asosiasi Kepala Desa Kabupaten (Askab) Banyuwangi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Surabaya
Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com