"Pada pasal itu ditegaskan, setiap pejabat negara termasuk kepala desa dilarang membuat keputusan dan atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta pemilu selama masa kampanye,” ungkap Dharma.
Dharma menyebut tak patut seorang kepala desa yang notabene adalah pemimpin pemegang jabatan politik di desa ikut larut dalam kampanye pemenangan pasangan calon tertentu.
“Ya tidak pantas lah, apalagi dia juga kades. Saya melaporkan ini supaya ada efek jera, dan tidak menular ke yang lain-lainnya. Awalnya saya melapor sebagai lembaga, karena pihak Bawaslu dan KPU tidak tahu, akhirnya disarankan lapor sebagai perorangan,” ujar Dharma.
Dharma mengakui, saat kampanye Gibran yang dihadiri oleh Kades Gintangan tersebut, dirinya tidak berada di lokasi. Dharma tidak melihat secara langsung Hardiyono di tempat acara milik petinggi Partai Demokrat Banyuwangi tersebut.
“Saya memang tidak hadir di lokasi acara situ. Itu kan karena viralnya video itu, saya resah setelah melihat video itu viral dan menyebar di grup-grup media sosial, kok dibiarkan saja di situ. Akhirnya saya lapor,” tegas Dharma.
Baca juga: Kubu Prabowo-Gibran Tak Setuju jika MK Panggil Jokowi dalam Sidang Sengketa Pilpres
Dharma menyebut, suara besar yang diperoleh pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran, karena ikut andilnya peran kepala desa di Kabupaten Banyuwangi dalam proses pemenangan.
“Bukan hanya di Gintangan saja, seluruh kecamatan se Banyuwangi suara 02 cukup besar, karena kan totalitas. Karena apa, ASN to, sistematis dan masif itu jelas. Pengkondisian kepala desa itu jelas. Sangat kuat suaranya, hampir seluruhnya enggak masuk akal,” tutur Dharma.
Baca juga: Saksi Prabowo-Gibran Dapat Surat Tugas dari Kemendagri, Kubu Anies: Bukti ASN Berpihak ke 02
Sementara itu, Kepala Desa Gintangan, Hardiyono membantah ikut terlibat kampanye Gibran Rakabuming Raka di Banyuwangi, Jawa Timur. Hardiyono berdalih, kedatangannya ke dalam acara kampanye itu untuk mengantar istrinya senam gemoy.
"Saya ke sana sekadar mengantar dan menjemput istri bersama komunitas senamnya. Itu pun tidak ada kegiatan karena kampanye sudah selesai,” kata Hardiyono.
Menurut Hardiyono, kedatangannya ke acara bertajuk "Senam Gemoy" itu juga tanpa ada undangan. Dia juga membantah pakaian yang dikenakan oleh dirinya mirip dengan timses paslon.
"Hanya mirip dan tidak mengandung gambar apa pun atau kaus polos," ungkap Hardiyono.
Tidak adanya undangan yang disampaikan oleh Kades Gintangan dalam kampanye Gibran Rakabuming Raka di Banyuwangi tersebut, juga ditegaskan oleh Asosiasi Kepala Desa Kabupaten (Askab) Banyuwangi.