Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Kompas.com, 16 Mei 2024, 08:31 WIB
Asip Agus Hasani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Perum Jasa Tirta (PJT) I akan melakukan “flushing” atau penggelontoran Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, selama empat hari mulai 20 hingga 24 Mei.

Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi, mengatakan, selama flushing, bagian dari kegiatan perawatan bendungan, akan terjadi peningkatan debit air di sepanjang Sungai Brantas yang ada di wilayah hilir.

"Sangat kami harapkan masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing, khususnya di area sepanjang aliran Sungai Brantas saat kegiatan flushing dilakukan," kata Milfan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Tim SAR Sisir Sungai Brantas Cari Warga yang Hilang Terseret Banjir

Meski flushing dilakukan pada waduk dan bendung yang ada di wilayah Kabupaten Blitar, ujarnya, namun imbauan kewaspadaan itu ditujukan juga bagi warga Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk di mana Sungai Brantas melintas.

Milfan menjelaskan, kegiatan flushing awalnya dijadwalkan berlangsung mulai 13-17 Mei 2024. Namun, karena ada kebutuhkan pasokan air untuk area pertanian melalui irigasi Lodagung di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, maka kegiatan diundur menjadi 20-24 Mei 2024.

Kegiatan flushing, terang Milfan, antara lain, berfungsi untuk menggelontorkan material sedimen yang dapat memperkecil daya tampung bendungan.

“Dengan flushing, kapasitas bendungan dapat dipulihkan sehingga fungsi bendungan sebagai waduk air irigasi maupun PLTA (pembangkit listrik tenaga air) dapat optimal,” ujarnya.

Bendungan Wlingi yang terletak di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, kata dia, berperan penting sebagai tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi area pertanian seluas 13.000 hektare yang ada di Kabupaten Blitar dan Tulungagung.

Selain itu, lanjutnya, Bendungan Wlingi juga berfungsi sebagai pengatur debit air PLTA Sutami di Kabupaten Malang dimana terpasang pembangkit tenaga listrik dengan daya 2 X 27 MW.

“Bendungan Wlingi juga memiliki peranan sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud,” tuturnya.

Fungsi serupa, ujarnya, juga diperankan Bendung Lodoyo yang memiliki PLTA dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW.

Baca juga: Bocah Bernama Kurt Cobain yang Hanyut di Sungai Brantas Malang Ditemukan Meninggal

Milfan mengungkapkan harapannya bahwa pelaksanaan flushing Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dapat berjalan optimal.

Menurutnya, kegiatan flushing tersebut sesuai dengan penugasan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2010 Pasal 4 Ayat (2) yang menyebutkan flushing sebagai upaya pemeliharaan sungai.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau