Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemuda Nganjuk Puluhan Tahun Mengabdikan Diri Jadi Marbut Masjid, Kerap Dipandang Sebelah Mata

Kompas.com - 26/03/2024, 12:19 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Seorang pemuda duduk bersila di dalam Masjid Al-Muttaqien, di Jl Panglima Sudirman, Kelurahan Mangundikaran, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (25/3/2024).

Pria itu ialah Hadi Sucipto (40), marbut Masjid Al-Muttaqien.

Siang itu, Senin (25/3/2024), Hadi tengah beristirahat sehabis memperbaiki mesin pompa air sumur yang sebelumnya bermasalah.

Baca juga: Jalan Pengabdian Faturahman Jadi Marbut Masjid Agung Demak...

“Ini masang (memasang) pompanya sudah selesai,” kata Hadi saat ditemui Kompas.com.

Hadi merupakan salah satu marbut Masjid Al-Muttaqien. Sudah kurang lebih 24 tahun ini pemuda kelahiran Dusun Bonggah, Kelurahan Ploso, itu mengabdikan dirinya di jalan agama dengan menjadi marbut.

“Saya sudah lama jadi marbut, mulai saya masih kelas 1 STM Muhammadiyah Nganjuk (sekarang SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk) tahun 2000-an,” kenang Hadi.

Berbagai pekerjaan mulai dari membersihkan masjid, halaman, hingga toilet masjid, menjadi tanggung jawab Hadi bersama kolega saban harinya.

Jadi marbut karena wasiat

Hadi lantas menceritakan awal mula dirinya bisa menjadi marbut Masjid Al-Muttaqien. Hal ini bermula dari wasiat salah satu takmir Masjid Al-Muttaqien yang kini telah wafat.

“Pengurus lama yang ngasih amanah, ojo sampek bok tinggal masjid te (jangan sampai kamu tinggal masjid ini),” kenang Hadi menirukan perkataan sang takmir yang kini telah berpulang.

Sang takmir memberikan wasiat bukan tanpa sebab. Alasannya karena ayah dari Hadi, yakni Mulyadi, sudah lama menjadi marbut Masjid Al-Muttaqien. Adapun Mulyadi telah berpulang sejak tahun 2011 silam.

“Walaupun bapak saya tidak mengatakan untuk meneruskan, tapi takmirnya itu minta (saya) melanjutkan. Karena waktu itu bapak saya kan sudah menanjak tua, gitu,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Marbut Masjid Wanita di Malang, Pekerjaan Warisan dari Sang Ayah

Sempat jadi TU

Setelah menamatkan studinya di STM Muhammadiyah Nganjuk, Hadi sempat ditarik menjadi staf Tata Usaha (TU) SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk.

Lokasi SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk sendiri bersebelahan dengan Masjid Al-Muttaqien.

“Jadi staf TU itu mulai tahun 2004, itu pas selesai STM,” jelas Hadi.

Namun setelah kurang lebih 14 tahun mengabdi di SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk, Hadi memutuskan untuk mengundurkan diri pada tahun 2018 lalu.

Halaman:


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com