Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Marbut Masjid Wanita di Malang, Pekerjaan "Warisan" dari Sang Ayah

Kompas.com - 25/03/2024, 08:12 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kibtiyah, warga Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang sedang bersantai di area parkiran Masjid Fathul Bari, Desa Karangsuko, Kabupaten Malang, saat Kompas.com datang, Minggu (24/3/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Ia duduk-duduk di lincak bambu yang memang sengaja diletakkan di sana.

Area parkiran di depan masjid itu juga berfungsi sebagai teras rumah Kibtiyah. Ya, rumah Kibtiyah terletak berdampingan dengan dinding masjid.

Baca juga: Marbut Masjid adalah Jawaban Doa Said Usai Kehilangan Pekerjaan karena Pandemi

Rumah Kibtiyah tidak besar, hanya 5×7 meter dan dihuni tujuh anggota keluarga.

Rumah tersebut ditinggali oleh Kibtiyah sendiri, kedua adik beserta suaminya, keponakan, suami, sekaligus anaknya-anaknya.

Kibtiyah mengatakan menjadi marbut masjid Fathul Bari merupakan profesi warisan dari ayahnya, sejak masjid itu dibangun pada sekitar tahun 1940-an silam.

Baca juga: Cerita Mahasiswa di Aceh 2 Tahun Mengabdikan Diri Jadi Marbut Masjid

"Kini umur saya sudah sekitar 70 lebih. Sejak saya lahir saya tinggal di sini dan mengurus masjid ini sebagai marbut," ungkap Kibtiyah, Minggu (24/3/2024).

Meskipun bukan menjadi cita-citanya sejak kecil, Kibtiyah mengaku cukup bahagia dan ikhlas mengabdikan hidupnya menjadi marbut masjid Fathul Bari tersebut.

Kibtiyah bersama adik perempuannya menyapu lantai masjid setiap pagi dan sore hari, mulai dari dalam hingga ke halaman. Dia juga mencuci barang masjid yang sudah terpakai.

"Kalau yang menjadi muadzin setiap waktu salat adalah adik ipar saya," tuturnya.

Pekerjaan "warisan"

Kibtiyah menceritakan sejak masjid itu dibangun oleh seorang pengusaha setempat, H. Fathul Bari pada tahun 1940-an. Kemudian sang ayah, Sanimun dipercaya untuk mengurus masjid tersebut.

"Ayah saya pun benar-benar mengurus masjid ini hingga akhir hayatnya, kemudian berganti saya sebagai penerusnya," terangnya.

Pada masa ayahnya, tidak ada honor bagi marbut masjid. Namun sekarang, Kibtiyah cukup bersyukur dengan adanya honor Rp 800.000 per bulan untuk sekeluarganya.

"Honor itu didapat dari hasil pertanian aset milik masjid, yang dikelola oleh keluarga almarhum H. Fathul Bari," katanya.

Baca juga: Kisah Ibnu Husni Mubarok, Mantapkan Hati Jadi Marbut untuk Amalkan Ilmu

Mencari ketenangan

Masjid Fathul Bari, Desa Karangsuko, Kecamatan Pegalaran, Kabupaten Malang.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Masjid Fathul Bari, Desa Karangsuko, Kecamatan Pegalaran, Kabupaten Malang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com