Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Tuban Rasakan Getaran Gempa yang Sangat Kuat dan Lebih dari Sekali

Kompas.com, 22 Maret 2024, 14:53 WIB
Hamim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,0 terjadi di Laut Jawa, tepatnya pada lokasi 126 kilometer arah timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) pukul 11.22 WIB.

Getaran gempa itu dirasakan sangat kuat sekali oleh warga di Tuban.

Sejumlah warga di Kabupaten Tuban yang sedang menjalankan aktivitas tampak berhamburan keluar dari rumah maupun kantornya saat gempa berlangsung.

"Kaget dan langsung lari keluar kantor, karena guncangannya kuat sekali, sampai saya pusing," kata pegawai Kelurahan Semanding, Tuban, Heppy kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Gempa M 6,0 Terjadi di Tuban, Terasa di Sejumlah Daerah

Warga Kecamatan Kerek, Muhtaromi mengatakan, getaran gempa yang terjadi dirasakan tidak hanya sekali dan jedanya agak lama.

Gempa yang pertama dirasakan kuat sekali getarannya, sekitar setengah jam kemudian, ada getaran lagi, tetapi getarannya tidak sekuat yang gempa yang pertama.

"Mungkin itu ada gempa susulan," kata Muhtaromi. 

Baca juga: Gempa M 6,0 Tuban Terasa di Kediri, Warga Berhamburan Keluar Ruangan

11 gempa susulan

Kepala Stasiun BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padama mengatakan, sejak terjadinya gempa pertama pada pukul 11.22, telah terjadi gempa susulan yang kekuatannya cenderung lebih kecil dibandingkan dengan gempa yang pertama.

"Sampai saat ini sudah ada 11 kali gempa di hari ini. Untuk lokasinya sama seperti gempa yang pertama dan gempa ini tidak menimbulkan tsunami," kata Zem Irianto dihubungi Kompas.com, Jumat.

Gempa tersebut dirasakan di beberapa daerah seperti Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta.

Belum ada laporan kerusakan

Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mangatakan, sampai saat ini untuk di wilayah Tuban belum ada laporan adanya kerusakan yang disebabkan oleh gempa tersebut.

"Belum ada laporan yang masuk terkait kerusakan akibat gempa," kata Sudarmaji kepada Kompas.com.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar memastikan informasi terkait gempa dan dampaknya itu bersumber dari BMKG dan instansi lain yang berwenang.

"Jangan gampang percaya terhadap berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Kalau terjadi gempa cari tempat aman berlindung, tidak berada di dalam rumah," jelasnya.

Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 terjadi di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) sekitar 11.22 WIB.

Berdasarkan keterangan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di pada titik koordinat 5.74 LS 112.32 BT atau 132 kilometer Timur Laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 10 kilometer.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau