SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi mendapati dua luka bekas sabetan senjata tajam di jasad seorang pencari kepiting yang ditemukan tewas di kawasan tambak Surabaya pada Selasa (19/3/2024).
Kapolsek Sukolilo Kompol Made Patera Negara mengatakan, luka tersebut ditemukan ketika petugas melakukan pemeriksaan luar jenazah, korban MH (45) yang merupakan warga Medokan Semampir, Sukolilo.
Made mengungkapkan, dua luka parah tersebut diduga berasal dari sabetan senjata tajam berjenis celurit. Luka itu berada di bagian dada sebelah kiri dan tangan kanan korban.
“Pemeriksaan luar ada luka sayatan. Yang paling parah di dadanya delapan meter dan kedalaman hampir lima meter,” kata Made, ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (21/3/2024).
Baca juga: Pencari Kepiting Ditemukan Tewas di Tambak Surabaya, Diduga Korban Pembunuhan
Lebih lanjut, aparat kepolisian saat ini masing melakukan proses penyelidikan terkait kasus dugaan pembunuhan itu. Mereka kesulitan mencari barang bukti karena lokasi yang jauh dari jalan utama.
Sementara itu, kakak kandung korban, Agus Suprayitno, mengatakan sempat melihat sejumlah luka di jenazah adiknya. Menurut dia, bekas sabetan tersebut berada di titik vital badanya.
"Parah (lukanya), (jumlahnya) enggak sampai 10 sepertinya, tapi memang fatal semua, kayanya kena celurit, saya lihat fotonya. Posisinya telentang pas pertama ketemu," kata Agus.
Baca juga: Apa Manfaat Darah Biru dari Kepiting Tapal Kuda?
Agus berharap kepada pihak aparat kepolisian agar segera mengusut kasus kematian adiknya tersebut. Sebab, perkara ini menyangkut nyawa seseorang yang tidak bisa kembali.
"Saya minta bapak-bapak (polisi) ini segera memproses dan diselesaikan (kasus ini). Karena ini kan nyawa adik ku sendiri, aku ya enggak terima adik ku digitukan (dibunuh)," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pencari kepiting ditemukan tergeletak di tambak Jalan Raya Sukolilo Kasih, sekitar pukul 01.30 WIB.
"Saksi mendapati korban sudah dalam kondisi tergeletak bersimbah darah dengan penuh luka. Saksi lanjut menghubungi pemilik tambak dan diteruskan ke Projopati Kejawan Wetan," kata Hebi.
Petugas BPBD Surabaya mengalami kesulitan ketika memindahkan jenazah pria tersebut. Sebab, mereka harus menyusuri tambak sejauh lima kilometer yang tidak bisa dilewati mobil.
"Setelah olah TKP, evakuasi korban ke mobil ambulans berhasil dilakukan, pukul 08.30 WIB. Untuk korban langsung diantar ke kamar jenazah RSUD dr. Soetomo," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.