KOMPAS.com - Seorang pria berinisial MH ditemukan meninggal dunia di kawasan tambak Surabaya, Selasa (19/3/2024) dinihari. Sosok 45 tahun itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, MH warga Medokan Semampir, Sukolilo, ditemukan tergeletak di tambak Jalan Raya Sukolilo Kasih, sekitar pukul 01.30 WIB.
"Keterangan dari saksi, saat itu sedang melalukan aktivitas seperti biasa mencari kepiting liar di area tambak bersama rekannya," kata Hebi, ketika dikonfirmasi melalui pesan.
Baca juga: Adik Korban Pembunuhan Ibu Kandung di Bekasi Sudah Dikembalikan ke Ayahnya
Kemudian, saksi melihat temannya mencari kepiting tersebut sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Selain itu, korban juga terlihat sudah bersimbah darah saat ditemukan.
"Saksi mendapati korban sudah dalam kondisi tergeletak bersimbah darah dengan penuh luka. Saksi menghubungi pemilik tambak dan diteruskan ke Projopati Kejawan Wetan," jelasnya.
Petugas BPBD Surabaya mengalami kesulitan ketika melakukan evakuasi jenazah pria tersebut.
Sebab, mereka harus menyusuri tambak sejauh lima kilometer yang tidak bisa dilewati mobil.
Kemudian, petugas sepakat mengevakuasi jenazah tersebut ketika sudah muncul matahari. Hal tersebut untuk memudahkan akses menuju ke lokasi penemuan korban.
"Setelah olah TKP, evakuasi korban ke mobil ambulans berhasil dilakukan, pukul 08.30 WIB. Untuk korban langsung diantar ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo," ujarnya.
Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara menduga, jenazah pria tersebut merupakan korban pembunuhan. Sebab, polisi melihat ada luka sobek di bagian depan badan lelaki itu.
Baca juga: Mayat Perempuan Terbungkus Selimut di Banjar, Ternyata Korban Pembunuhan Sepasang Kekasih
"Lukanya ada di bagian dada depan, sebelah kiri. Bacokannya kurang lebih delapan sentimeter dalamnya," kata Made.
Saat ini, aparat kepolisian masih mencari barang bukti yang ada di sekitar lokasi penemuan jenazah. Mereka kesulitan mencari bukti tersebut karena lokasi yang jauh dari jalan raya.
Oleh karena itu, Made masih menunggu proses autopsi yang dilakukan di RSUD dr Soetomo selesai. Hal tersebut diharapkan dapat membuka penyebab sebenarnya kematian korban.
"(Dugaannya) pembunuhan, enggak ada senjata tajam masih kita cari pelakunya dulu. Setelah olah TKP langsung di RSUD dr Soetomo, kami masih lakukan penyelidikan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.