Sementara itu Kapolres Blitar AKBP Wiwid Adi Stria menyebut konten tersebut dibuat hanya untuk mencari sensasi.
“Video tersebut dibuat untuk menaikkan subscriber dari yang bersangkutan (Samsudin),” kata Wiwid saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (28/2/2024).
Baca juga: Samsudin Jadi Tersangka Kasus Video Viral Tukar Pasangan
Samsudin sempat menyebut video tersebut direkam di wilayah Jawa Barat.
Namun dari hasil penyidikan polisi, video tersebut direkam di sebuah rumah milik Lahuri (63), di Desa Jatilengger, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar
"Pembuatannya hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Malam hari, pekan lalu," ujar Lahuri yang juga menjabat sebagai ketua RT di Dusun Jatinom, saat ditemui wartawan, Jumat (1/3/2024).
Ia bercerita perekaman video dilakukan pada malam hari hingga menjelang pagi. Menurutnya, tak ada perjanjian sewa menyewa antara dirinya dengan Samsudin saat pembuatan video itu.
Lahuri mengaku hanya diberi uang Rp 200.000 untuk biaya membuat kopi bagi kru dan pemeran dalam video.
"Karena anak saya anak buah dia. Sopirnya. Maka daripada memakai rumah orang lain, gak apa-apa di rumah sini saja," terangnya.
Baca juga: Samsudin Bikin Konten Bertukar Pasangan demi Subscriber, Kini Diperiksa Polda Jatim
Namun ia tidak menjelaskan lebih detail tentang anaknya yang bekerja sebagai sopir pribadi Samsudin. Dia hanya menyebut bahwa anaknya kebetulan tinggal tidak jauh dari Pondok Pesantren Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Menurut Lahuri, ada 10 pemeran dalam video tersebut yang mengaku sebagai warga Jawa Barat.
"Pengakuannya orang Jawa Barat. Karena waktu itu saya tanya dari mana. Cuma sebatas itu saja saya nanya," terangnya.
Meski demikian, Lahuri mengaku sama sekali tidak mengetahui isi video yang dibuat di rumahnya. Ia baru tahu setelah rumahnya didatangi anggota polisi.
Lahuri juga mengaku sempat khawatir masyarakat menyangka adanya perbuatan melanggar norma sosial di rumahnya.
"Dengar aliran sesat gitu ya sangat menyayangkan. Apalagi saya selaku ketua lingkungan. Dikiranya nanti di rumah saya itu dipakai yg aneh-aneh gitu. Itu yang gak enak," tuturnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani, Achmad Faizal | Edotor: Pythag Kurniati, Andi Hartik, Aloysius Gonsaga AE), Tribun Jatim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.