"Ini sudah pasti bukan jatuh dari kamar mandi, tapi dianiaya," imbuh Mia.
Tak hanya itu, menurut Mia, ada satu luka mencurigakan pada dada seperti berlubang, yang membuat dirinya semakin yakin adiknya meninggal dunia bukan karena jatuh dari kamar mandi.
Karena merasa ada kejanggalan dengan kematian Bintang, pihak keluarga lalu melapor ke Polsek Glenmore. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk diperiksa.
Sebelum dikabarkan meninggal, Bintang sempat berkirim pesan lewat WhatsApp kepada ibunya, Suyanti (38).
Dia meminta agar dijemput karena mengaku ketakutan saat berada di pondok.
"Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput," kata almarhum Bintang yang disampaikan melalui tulisan pesan WA kepada sang ibu, sekitar seminggu sebelum tewas, dikutip pada Senin (26/2/2024) sore.
Suyanti menceritakan, beberapa hari sebelum meninggal dunia, sang anak sering menghubunginya. Bahkan dia meminta untuk dijemput ke Kediri.
Namun, buah hatinya itu tak menjelaskan dengan detail alasan mengapa ingin dijemput orangtuanya. Tapi sempat mengeluh sakit.
Baca juga: Kemenag Jatim Sebut Ponpes Tempat Santri Tewas Dianiaya Senior Tak Memiliki Izin
"Dia minta dijemput. Tak tanya alasannya kenapa, ndak disebutkan. Intinya minta dijemput gitu," ungkap Suyanti berlinang air mata.
Keterangan itu didapat Suyanti, ibu kandung AF yang ikut mengantarkan jenazah Bintang bersama perwakilan Pondok Pesantren Al Ishlahiyah Kediri pada Sabtu (24/2/2024) dini hari lalu.
Menurut Suyanti dari keterangan AF yang saat ini ditangkap polisi karena menjadi salah pelaku penganiayaan anaknya, jasad Bintang sempat diletakkan di dalam asrama.
"Setelah kita desak dia mengaku," kata Suyanti, Rabu (28/2/2024).
AF yang masih sepupu korban itu mengaku jenazah Bintang diinapkan di dalam pondok karena sempat ditolak pihak rumah sakit.
AF bahkan sempat mendampingi jenazah Bintang selama satu malam.
"Dia ngaku jenazah Bintang ini diinapkan dalam pondok dan ikut mendampingi selama satu malam. Pengakuan sepupu-sepupu seperti itu," ungkap Suyanti.
Baca juga: Tangis Keluarga Santri asal Banyuwangi Korban Penganiayaan Pecah Saat Berkunjung ke Kediri