Setelah dibuka, pihak keluarga langsung syok dan kaget melihat kondisi jasad korban yang penuh dengan luka-luka.
Seperti jeratan tali di leher, sundutan rokok berwarna hitam di kulit kaki hingga tulang hidung yang terlihat patah.
"Ada luka lebam di sekujur tubuh. Ditambah luka seperti jeratan leher. Apalagi di hidungnya juga terlihat patah. Ini sudah pasti bukan jatuh dari kamar mandi, tapi dianiaya," imbuh Mia.
Tak hanya itu. Menurut Mia juga ada satu luka mencurigakan pada dada seperti berlubang, yang membuat dirinya semakin yakin adiknya meninggal dunia bukan karena jatuh dari kamar mandi.
Baca juga: Vaksinasi Polio Putaran Kedua di Banyuwangi Mencapai 63 Persen
Karena merasa ada kejanggalan dalam kematian Bintang, pihak keluarga lalu melapor ke Polsek Glenmore. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega membenarkan, jasad korban sempat dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi, untuk dilakukan visum.
"Di RSUD hanya dilakukan pemeriksaan luar (visum) pada jasad korban," kata Andrew Vega.
Jasad Bintang itu dibawa oleh aparat Kepolisian dari Sektor Glenmore ke RSUD Blambangan, usai mendapat laporan dari pihak keluarga.
Menurut Vega, kasus kematian Bintang ditangani oleh Polres Kediri Kota.
"Jadi selanjutnya penanganan kasus ini selanjutnya ditangani Polres Kediri Kota," tandas Vega.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang