“Dari puluhan penerima bantuan itu kalau satu saja datanya tidak muncul, warga sudah menuduh bahwa itu dicoret Mbah Lurah. Padahal data tersebut dari pusat,” katanya.
Selama empat tahun memimpin Desa Gebyog, Suyanto mengaku telah mengupayakan sejumlah program untuk mensejahterakan warganya.
Di antaranya seperti elpiji seharga Rp 16.000, kebutuhan air melalui pamsimas dengan harga murah, dan ketersediaan pupuk subsidi yang dikelola langsung oleh BUMDes.
Lalu bantuan warga miskin dari anggaran dana desa.
"Dari 200 data warga miskin saya pastikan masih ada, tapi kisarannya mungkin hanya sekitar 50 keluarga miskin,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.